Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Membangun Ketahanan Pangan dengan Kemitraan Pertanian

Menurut Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan, ketahanan pangan didefinisikan sebagai suatu kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik dalam jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi. Masalah ketahanan pangan tidak hanya dapat diselesaikan dengan membahas makanan, namun juga tentang kesempatan kerja dan berusaha. “Adanya usaha pertanian menjadi potensi besar untuk ekspor sehingga mendukung upaya pemerataan dan pertumbuhan ekonomi. Apalagi jika melihat kondisi global yang lebih baik dibanding tahun lalu, maka ada kemungkinan permintaan global meningkat sehingga potensi ekspor, terutama dari sektor pertanian harus menjadi salah satu keunggulan Indonesia,” tutur Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI, Bambang Brodjonegoro dalam Jakarta Food Security Summit ke-4 yang

Mengenal Rare Sugar: Gula Alternatif Rendah Kalori

Masalah kesehatan global seperti obesitas, hiperlipidemia, hipertensi, dan diabetes menunjukkan peningkatan yang cepat di mana salah satu pemicu utamanya adalah tingginya asupan akan pangan dengan kandungan gula dan lemak. Oleh karena itu, rare sugar rendah kalori menjadi perhatian menarik bagi para peneliti untuk dikembangkan dalam produk pangan. Komunitas Internasional Rare Sugar (ISRS, International Society of Rare Sugar ) menjelaskan bahwa rare sugar adalah monosakarida dan turunannya yang terdapat di alam dalam jumlah yang langka. Pengertian tersebut mendeskripsikan bahwa sebagian besar monosakarida merupakan rare sugar dan hanya 7 jenis gula yang secara alami terdapat dalam jumlah melimpah, yaitu D-glukosa, D-fruktosa, D-galaktosa, D-mannosa, D-ribosa, D-xylosa, dan L-arabinosa. Meskipun terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit, rare sugar telah diketahui mempunyai banyak fungsi terdapat sistem biologis tubuh. Hal tersebut membuat ingridien ini mempunyai potensi yang besar u

Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Tahap 1: TPA OTO Bappenas -CPNS Series Part III

Alhamdulillahirabbil’alamin, saya diberi kesempatan untuk lolos tahap seleksi kompetensi dasar (SKD) dan melanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu seleksi kompetensi bidang (SKB). Berbicara tentang SKD, sepengamatan saya nilai-nilai di SKD CPNS 2019 ini relatif lebih tinggi dibanding tahun 2017. Dahulu, jarang sekali melihat peserta dengan nilai SKD mencapai 400. Namun, di tahun ini nilai 400 menjamur, baik di instansi pusat maupun daerah. Untuk formasi yang saya daftar selisih nilainya sangat sedikit dengan nilai SKD yang menurut saya lumayan gede . Entah saya yang kurang informasi atau memang persaingan di instansi pusat sekompetitif ini. Peserta yang masuk peringkat 18 besar (tiga kali jumlah formasi) dan berhak lanjut SKB ternyata memiliki nilai di atas 400 semuanya dengan nilai tertinggi mencapai 420an. Hmm, cuma bisa menarik napas dalam-dalam dan berusaha sebisa mungkin tetap tenang. Kembali ke SKB, setahu saya SKB untuk masing-masing instansi ataupun formasi tidaklah sama. Mes

Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) -CPNS Series part II

Rangkaian seleksi CPNS 2019 memang dimulai akhir tahun sehingga jadwal tes seleksi kompetensi dasar (SKD) juga diperkirakan awal 2020. Adapun instansi yang saya daftar mendapat jadwal SKD awal Februari 2020. Waktu itu Covid 19 belum masuk Indonesia sehingga instansi hanya menggelar SKD di satu tempat, tepatnya di salah satu hotel di Jakarta. Alhasil peserta dari luar Jakarta, bahkan luar Jawa pun, harus ke Jakarta untuk SKD ini. Dengan jumlah total formasi (umum, cumlaude, disabilitas, serta putra-i Papua dan Papua Barat) yang dibuka sekitar 200 kursi, peserta yang lolos seleksi administrasi dan lanjut ke SKD sekitar 9000 orang. Bisa dihitung sendiri peluangnya ya. Pun dengan unit kerja yang saya daftar yang mana membutuhkan 6 kursi akan diperebutkan oleh 870an orang. Dengan memperhitungkan peluang-peluang tersebut, awalnya saya merasa agak pesimis. Tapi karena sudah terlanjur daftar, akhirnya pasrah saja dan mencoba memaksimalkan usaha. Waktu itu salah satu teman memberi masukan “

Pangan dan Wisata Halal, Industri Menjanjikan Masa Depan

Industri pangan merupakan industri penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar pada sektor industri nonmigas di kuarter ke-3 tahun 2017 sebesar 35% atau naik 2% dari tahun 2016 yang sebelumnya pada angka 32%. Hal tersebut tentu tidak akan terwujud tanpa kerjasama yang baik antar industri, pemerintahan serta konsumen sendiri. Berdasarkan data dari Bank Dunia, Indonesia memiliki populasi masyarakat muslim mencapai 80% atau sekitar 200 juta dari 261,1 juta masyarakat Indonesia. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan peringkat pertama populasi muslimnya. Tetapi, sebuah penelitian terbaru menujukkan bahwa di tahun 2050, Indonesia tidak lagi menjadi negara dengan populasi muslim nomor satu bahkan turun hingga peringkat ke 3. Peringkat pertama dan kedua secara berturut-turut ditempati oleh India dan Pakistan dengan jumlah populasi sekitar 310 juta atau sekitar 11,2% total populasi dunia (Tabel 1). Tabel 1. Daftar 10 Negara dengan Populasi Muslim terbesar 2010 dan 2050