Langsung ke konten utama

Postingan

Covid-19 Journey: Kronologi, Gejala, Obat, dan Isolasi Mandiri

Akhirnya resmi menjadi satu dari sekian juta individu penyandang status positif Covid-19. Setelah satu setengah tahun lebih berhasil menghindar dari virus satu ini, tamu tidak diundang ini pun datang juga. Kronologi Saya bingung harus menuliskan kronologi seperti apa karena sumber penularan saya tidak tertelusur. Bahkan lima hari sebelum gejala muncul, saya masih sempat swab antigen dan menunjukkan hasil negatif. Pun setelah itu, saya tidak kemana-mana selain membeli makan yang selalu dibungkus. Sabtu siang (sebelum sorenya gejala demam muncul) saya memang sempat membeli makan dine in dengan kondisi tempat makan yang sangat sepi dan ruang yang luas. Jika penularan terjadi disitu, maka si virus ini hanya butuh inkubasi sekian jam sampai akhirnya membuat inangnya sakit. Gejala Gejala awal yang muncul adalah demam. Layaknya demam pada umumnya namun dalam kasus saya diikuti dengan sakit kepala. Kondisi ini berlangsung sekitar 3-4 hari. Bahkan, pilek pun tidak meskipun sesekali hidun
Postingan terbaru

Pelepasan Flavor dalam Sistem Emulsi Produk Pangan

Meningkatnya ketertarikan konsumen terhadap produk pangan fungsional atau pangan berklaim kesehatan telah memunculkan berbagai inovasi pengembangan produk seperti produk pangan rendah lemak, rendah gula, rendah garam, atau produk dengan penambahan komponen bioaktif, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat.   Selain pertimbangan gizi dan kesehatan, konsumen tetap melihat sebuah produk pangan yang mempunyai karakter organoleptik yang disukai, misalnya profil tekstur dan flavor. Hal tersebut menjadi tantangan besar bagi pelaku industri untuk mendesain produk yang memenuhi syarat menyehatkan, namun tanpa mengesampingkan aspek cita rasa. Oleh karena itu, membentuk karakter flavor menjadi penting dalam pengembangan produk pangan. Flavor menjadi atribut penting yang membangun kualitas produk pangan di mana atribut ini menjadi faktor penting bagi konsumen dalam memilih produk. Berbagai macam produk pangan terdapat dalam bentuk emulsi atau menggunakan sistem emulsi dalam pengolahann

Registrasi dan Pelabelan Produk Pangan di Negara-Negara ASEAN

Pelabelan merupakan sarana bagi produsen pangan memberikan informasi produknya pada konsumen. Dalam perkembangannya, munculnya beragam produk pangan dan kemajuan teknologi menjadikan label sebagai sarana penting komunikasi antara produsen dan konsumen, baik tentang informasi produk maupun promosi. Pelaku industri pangan pun berinovasi dengan berbagai desain label kemasan dan pemberian infomasi yang menarik. Pentingnya pelabelan menjadikan regulasi tentang label perlu diterapkan guna menjaga persaingan bisnis yang adil dan melindungi kesehatan konsumen.   “Persayaratan umum terkait pelabelan produk pangan di ASEAN telah dibuat oleh Prepared Foodstuff Product Working Group (PFPWG) dan dicanangkan oleh ASEAN Consultative Committee for Standards and Quality (ACCSQ) sejak 2005,” tutur Direktur Standardisasi Produk Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) RI, Drs Tepy Usia, M.Phill, PhD. dalam Workshop: ASEAN Regulatory Requirements and ASEAN Harmonisation di Jakarta pada Dese

Kayu Manis dan Senyawa Turunannya: Potensi Ingridien Pangan Fungsional

Kayu manis telah diketahui mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, terutama perannya sebagai agen anti-inflamasi, antitumor, antikanker, dan antihipertrigliseridemia. Manfaat tersebut karena kandungan utama senyawa fitokimia dalam kayu manis, misalnya kelompok fenolat dan folatil. Senyawa-senyawa tersebut dapat diperoleh dengan proses ekstraksi pada bagian-bagian yang berbeda dari kayu manis.   Dimas & Koen (2017) menjelaskan bahwa bagian-bagian kayu manis seperti kulit kayu, daun, ranting, kayu, dan buah dapat dengan mudah digunakan untuk produksi minyak folatil dengan metode distilasi dan oleoresin dengan solvent extraction . Oleoresin merupakan konsentrat ekstrak dari rempah atau herba aromatik yang diperoleh dari perlakuan pertama rempah dengan pelarut dan kemudian mengilangkan pelarut tersebut. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa perbedaan spesies kayu manis berpengaruh secara signifikan terhadap kandungan flavonoid dan kapasitas antioksidannya. Umur kayu manis ju