Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

Ada Kenduri di Pameran Pimnas26 -Pimnas part V

12 September 2013 Yap, hari ini adalah hari penilaian poster para PKM yang lolos Pimnas. Setiap kelompok tentunya berusaha maksimal untuk memberikan yang terbaik. Salah satunya adalah kelompok kami. Dengan meja ukuran 70 cm x 40 cm kami harus mendisplay yang terbaik. Nggak nanggung-nanggung, karena denger-denger di Lombok nggak ada pohon salak kami pun membawa pohon salak langsung dari Jogja. Tapi, entah kenapa semua bahan-bahan display kelompok kami ketinggalan di bis dan bisnya entah kemana. Huahuaa… Akhirnya kami pun mendisplay di hari H penilaian. Pagi sekali kami berangkat ke lokasi, meninggalkan rombongan yang masih berkemas, tanpa mandi, tanpa ganti baju, bahkan ada yang masih memakai sarung. Bodo amat apa kata orang. Sekitar pukul 6 kami sudah di tempat poster. Ada yang nggak beres, gerabah untuk display produk pecah. Wow banget… Akhirnya pecahan gerabah tersebut kami tata sedemikian rupa sehingga cocok dengan si buah salak. “ lho, entar kalo jurinya nanya kena

Pak De Purwo Vs CMC Tongkol Jagung -PImnas part IV

11 September 2013 Kalau kami ditanya ke Lombok untuk apa? Pimnas atau jalan-jalan? Maka, kami jawab “dua-duanya”. Yap, saya sendiri sudah mengharapkan moment-moment ini berbulan-bulan lalu. Bahkan, password leptop sampai saya buat “Lombok2013”, ganti lagi menjadi “Pimnaslombok”, modifikasi lagi menjadi “Pimnasemas”. Semua itu untuk menjadi motivasi jangka pendek bagi saya sendiri. Bukan apa-apa karena tentunya niat kami “ke desa” bukan karena Lombok semata kan? Dan sekarang semua ini nyata. Kami ada di Lombok. Hanya ada lima hari disini. Untuk Pimnas 26 dan jalan-jalan. Siapa sih yang nggak mau lomba sambil jalan-jalan? Dibayarin pula. Huh, Subhanalloh… Kami tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Maka, setelah sampai di Lombok hal yang terpikir adalah menyewa mobil. Alhamdulillah, ada Mas Juned, anggota tim kami yang selalu sigap menangani ini. Karena berdasarkan kabar burung, jalan-jalan bersama kontingen dirasa kurang memuaskan(maaf). Kami memaklumi itu karena jumlah anggo

Kena Deh ! -Pimnas part III

10 September 2013 10 menit yang menentukan. 10 menit yang mencakup 6 bulan kebelakang. Dan 10 menit yang menentukan akhirnya telah kami jalani. Apa yang terjadi dengan 10 menit tersebut? Alhamdulillah Engkau mendengar doa kami sehingga kami lancar badai menghadapinya. Yap, sekarang saatnya menunggu hasil jerih payah kami sembari meyakinkan diri bahwa Engkau pasti memberikan yang terbaik untuk kami. Cerita kali ini berawal ketika rizki yang ditunggu-tunggu akhirnya datang setelah presentasi. Uang saku dari fakultas kami datang berkat bantuan Ibu pembimbing kami yang rela bersusah payah demi kami, anak-anak bimbingan, yang kadang melupakan beliau. Terima kasih Bu Yayuk…. Uang saku? Pasti lumayan kan buat kami yang notabennya adalah mahasiswa. Dan niat centong kami muncul ketika Bu Yayuk mempercayakan semua uang saku fakultas kepada kami untuk dibagikan kepada teman-teman lain. Haha, sebelumnya ini bukanlah korupsi atau penggelapan uang. Kami hanya melakukan hal baru yang

Janji yang Salah Kaprah - Pimnas part II

Karena janji adalah hutang, dan karena hutang harus dibayar. Yap kata-kata itu telah membuat saya dalam keadaan ini. mungkin tanpa janji itu, saya tidak bisa melangkah sejauh ini. Meskipun janji itu terdengar sedikit bodoh, sedikit aneh, sedikit centong, atau apalah itu. Lagi-lagi semua berawal dari kejadian kira-kira 6 bulan lalu ketika saya dan teman-teman sedang melakukan pengabdian ke desa. Membimbing dan mengarahkan ibu-ibu membuat produk dan berkarya. Terlepas dari itu, pergi ke desa bagi kami merupakan kesenangan tersendiri karena disana juga terdapat tempat wisata. Wisata alam yang nggak kalah seru. Dan ketika kami sedang berjalan-jalan sekedar menikmati suasana, janji sejati seorang cowo terucap ,” hmm, kalo aku dapet (medali)emas di pimnas lombok, aku janji deh bakal nyebur ke embung ini” , kata saya sambil menunjuk ke embung (waduk ) yang lokasinya bersebrangan dengan tempat wisata desa. Teman-teman ku, reaksi mereka begitu bahagia membayangkan jika saya nyebu

Awal Sebuah Perjuangan -Pimnas part I

“Sumpeh, demi apa Duh lu lolos pimnas. Selamat yaa…” “Makan-makan jangan lupa Du…” Seketika rentetan sms itu menyerbu inbox hpku. Ada apa ini? apa yang terjadi? Antara percaya atau tidak kata “pimnas” pada sms kedua membuatku nggak tau harus ngomong apa lagi. Alhamdulillah, Allohu Akbar, hamba bersujud dan bersyukur pada-Mu. Apakah berita diatas benar? Bahkan ketika saya bertemu dengan Mas Centong, teman gila bareng-bareng, kami cuma berpelukan dan diam. Di ruang sekretariat BEM yang ketika itu sunyi, teriring beribu doa sejak 6 bulan lalu. “ Ya Alloh, izinkan dan ridloi-lah usaha kami. Luruskan lah niat kami. Jadikan lah segala usaha kami sebagai ibadah disisi-Mu” Dan Engkau telah mendengar doa kami. Kurang dari 24 jam setelah mendengar berita tersebut, kami pun langsung diberondong serentetan agenda. Pembekalan, pelatihan, latihan, dan latihan. Oke, bismillah. Siaap!! Semangat teman. Ini bukan lah akhir, tapi awal dari sebuah perjuangan baru.