Catatan Pembelajar

Jauh di pedalaman benua Afrika, dimana akses ke dunia luar masih sangat lah sulit dan tak ada kemajuan ilmu dan teknologi. Terlihat 2 anak hitam berumur sekitar 12 tahun sedang asyik bermain. Permainan apa yang sedang mereka lakukan?. Saking tak adanya kemajuan di daerah itu, maka batu pun menjadi alat bermain yang menyenangkan. Suatu ketika seorang bule Eropa datang menghampiri mereka. Dan terjadi percakapan antara mereka. Bule                       : “lihatlah, aku membawa 2 potong roti. Makanan bergizi yang sangat enak.” Anak Afrika           : “bolehkah kami memintanya?” Bule                       : “saya akan memberikan ini pada kalian asal kalian bersedia memberikan batu yang        kalian mainkan kepadaku. Maukah kalian?” Kedua anak tersebut pun menukar batunya dengan rotin yang dibawa oleh si Bule. Dalam hati, kedua anak tersebut berkata “Alangkah bodohnya si bule ini, mau menukar batu-batu tak berguna itu dengan roti yang sangat enak ini,” Si Bule pun berge

“Saya bermimpi tentang sebuah dunia dimana ulama, buruh dan pemuda bangkit dan berkata : stop semua kemunafikan, stop semua pembunuhan atas nama apapun. Dan melupakan perang dan kebencian. Dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik....”          dari Buku Catatan Soe Hok Gie