Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Janji yang Terlupakan

Haduh, sebenernya saya ngga suka mengkritik pemerintah ataupun menghujaninya dengan anggapan-anggapan buruk tentang pemerintah. Hmm.. tapi ternyata ngga semudah itu, sebagai warga negara kita tak bisa acuh tak acuh. Yap, dalam tulisan ini saya mencoba berbicara soal pemerintah kita. Hehe, meskipun saya belum suka berbicara politik sebenarnya. Cerita ini bermula dari ajang PIMNAS 2013 yang dilakukan sekitar setahun lalu. Alhamdulillah saya dan tim ikut serta menjadi salah satu peserta di ajang tersebut. Hmm… semuanya berjalan wajar seperti layaknya perlombaan besar. Semangat memberikan yang terbaik, atmosfer kompetisi yang begitu terasa, hingga harapan-harapan bisa liburan gratis karena PIMNAS kala itu berlangsung di Lombok. Berhubung PIMNAS adalah salah satu hajat besar Depdiknas, maka tak heran Pak Menteri Pendidikan, M Nuh, hadir ditengah-tengah kami para peserta. Saat itu masih teringat jelas, ketika upacara pembukaan di halaman Rektorat Unram, Pak Menteri dalam pidatonya m

Tangan Tuhan atau Tangan Tuan? part II

Dari postingan saya sebelum ini, ternyata ada beberapa teman yang menanggapi, sedikit berdiskusi, sedikit bertukar pikiran, dan sedikit memupuk pemahaman. Sebelumnya terima kasih buat temen-temen yang udah baca tulisan saya. Dari sedikit obrolan dengan temen-temen, saya mendapat beberapa hal yang juga baru saya mengerti. Huh, bingung harus mulai darimana.  Yap, saya baru ngerti bahwa ada celah yang memisahkan antara teman-teman yang sependapat dengan saya dengan mereka. Kebanyakan teman-teman ini adalah orang-orang yang sedikit banyak tahu tentang nilai-nilai kesucian tersebut saya lihat menjauh dari kelompok mereka. Orang-orang yang dari kecil diajari nilai-nilai kesucian, orang-orang yang dibesarkan dengan pemahaman-pemahaman terhadap nilai-nilai kesucian, orang-orang yang dalam pendidikan formalnya pun dijejali nilai-nilai kesucian, orang-orang yang ketika memasuki dunia perkuliahan telah terbekali pemahaman-pemahaman itu.  Di lain sisi, kelompok mereka sebagian be

Tangan Tuhan atau Tangan Tuan? part I

Hmm… dilema yang sempat saya rasakan tahun-tahun belakangan ini tiba-tiba muncul kembali. Kira-kira 2 tahun lalu ketika masih menjadi bagian kecil dari mereka, saya sedikit tersadar bahwa ada yang tidak pada tempatnya. Tapi sebagai seorang yang masih sangat junior, saya cuma menjadi pengamat. Mengamati langkah-langkah mereka, mengamati langkah-langkah yang bukan mereka. Dan berkat pertemuan dengan seorang senior yang berpikiran sama dengan saya, saya pun mendapatkan informasi aktual terkait gerakan mereka di “teritorial tetangga”. Sip, sedikit banyak tahu dan semakin risih melihat gelagat mereka. Yap, nilai-nilai kesucian itu telah terkotori dengan intrik-intrik busuk dan picik. Dulu, saya kira mereka adalah agen-agen terbaik penjaga nilai-nilai kesucian itu. Dulu, mereka selalu berlagak manis di depan kami para junior yang masih polos. Dulu, mereka mereka mengagung-agungkan persaudaraan dan janji-janji manis akan nilai-nilai kesucian. Tapi sekarang, lupakan senyum manis itu. Lu