Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Hai

Hai, terima kasih atas inspiratifnya kemarin malam Inspiratif buat saya, meski saya ngga tahu kamu anggap sebagai apa ceritamu. Saya malu. Saya sedih. Meskipun saya tahu. Tidak seharusnya saya malu. Malu untuk “sekedar” berdamai dengan masa lalu. Tidak seharusnya saya sedih. Sedih ketika hanya “sejenak” mengingat yang telah terjadi. Hai, maafkan saya yang tidak banyak komentar kemarin malam. Komentar. Yang mungkin sebenarnya belum tentu kamu butuhkan. Karena saya tidak tepat untuk berkomentar. Karena saya bukan orang yang cocok bahkan untuk sekedar menanggapimu. Untuk apa saya berkomentar tentang cerita anak kecil yang sudah mendewasa. Untuk apa saya menanggapi kegigihan dan ketegaran nyata yang ada di depan mata? Hai, mengapa kamu baru ajarkan ini kepada saya kemarin malam? Anak SD yang menangis pulang karena tak bisa bercerita di depan kelas tentang ibunya ((yang telah tiada)). Lalu mengapa saya harus mengharu ketika ditinggal bapak dan ibu selama