Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

Media Opini, Sosial Masyarakat, atau PSDM?

Well, setelah dipikir-pikir. Ketiga hal tersebut bukanlah options atau pilihan, tapi bagaimana diri ini harus menjalaninya. Banyak orang bilang bahwa kita harus menfokuskan diri dimana kita akan berkarya. Tapi, apakah itu berarti kita hanya diberi chance untuk fokus di satu hal? Tentu tidak. Just enjoy it . Melihat kembali ke belakang, saya masih ingat kepala sekolah saya dulu berkata “ tak ada kata bisa atau tidak bisa, yang ada adalah mau atau tidak mau ”, dan di salah satu buku saya mendapatkan kalimat bagus ini. Aku. Banyak orang mendifinisikan tentang aku. Sebagus apa arti namaku, tak ada artinya jika tak ada yang tahu, maka apa yang telah dan akan kulakukanlah yang akan menjadi arti dan penilaian atas diriku. Oke, setahun lebih bersama Media Opini memberi saya arti lebih tentang asiknya punya keluarga yang ceria, aneh, dan satu tujuan pastinya. Syukron katsiron buat Oma Rima yang makin aktif di FLPnya, Nenek Rey yang mau ekstensi di IPB, putri yang tertukar(RED :

FTP Care #3 People of the Month

“ Nah lho, bener kan ini alamatnya? Veteran 128B?” “Iyaaa, tapi kok malah salon muslimah ya?” “Eh, tapi liat deh spanduk di atasnya? Sama itu tuh, banyak anak-anak kecil.” Begitulah kesan pertama kali saat kami datangi tempat tersebut. Setelah beberapa saat saling berkomentar, kami pun mendekat ke tempat itu. Tak perlu waktu lama bagi kami untuk sadar bahwa itu memang panti asuhan. Ya, sebuah panti asuhan dengan seorang pengurus. Kedatangan kami disambut dengan pemandangan anak-anak kecil yang sedang duduk santai sembari makan roti. Enaknya…mau dong.hehe… Lima menit kemudian, pengurus panti tersebut datang menerima kami sebagai tamu. Ibu Wiwin namanya, sesuai nama salon yang terpampang di spanduk depan bangunan ini.  Apa sih hubungannya judul People of the Month dengan cerita diatas? Oke, jadi ternyata panti asuhan yang ternyata kami tahu namanya panti asuhan muslimah tersebut diurus, diorganisir, diatur, dipelihara, dan dibimbing oleh satu orang yaitu Ibu Wiwin. Se

Politik Kampus

Sebagai seorang yang baru belajar sekelumit tentang organisasi, secuil tentang politik, dan sebuih tentang pentingnya pengabdian, sekarang saya dihadapkan pada persoalan memilih. Persoalan klasik yang tetap saja tidak mudah untuk dipecahkan.  “Hai Du, siniii, gabung aja ama kita. Penting nih, darurat. Semua calon meragukan nih, kita harus bertindak sesuatu” “Du, siapa lagi kalo bukan si A yang kita pilih? Lo mau si B menang dan memimpin? Lo mau  lembaga ini dipimpin ama orang luar yang nggak ngerti apa-apa?, jadi tim sukses A ya Du?” “Du, tau nggak? Kita bikin partai lho, namanya partai golput. Keren kan? Pokoknya nggak ada politik disini, yang ada kita cuma fokus akademik” “Lo ditawarin partai nggak? Terus tanggapan lo gimana? Gue harap lo tetep dengan pendirian lo” Begitu banyak orang bicara soal politik sekarang, mulai dari yang amat serius sampai sekedar bercandaan semuanya tentang memilih satu pemimpin. Hmm, sepertinya saya cukup jadi penonton yang baik saja dal