Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

300 menit pertama di ahad pagi

Puff, hujan malam ahad ini begitu setia menemani Jogja. Suasananya membuat jutaan alasan bagi setiap untuk berbuat. Apakah itu tidur? kumpul bareng temen atau keluarga? jalan bareng "temen"? atau sekedar duduk ditemani mie rebus panas khas anak kost. Oke itu kalau hujannya pas malam. Nah ini, ternyata hujan menjadi irama pertama yang terdengar ketika saya bangun. Setelah suara adzan pastinya. Yap, setelah menyempatkan diri menunaikan hak-Mu sebagai Sang Pencipta. Setelah shubuh, semua kembali sepi diantara rintik hujan. Oke, wajar memang karena ini adalah hari libur. Dan saat-saat seperti ini menjadi moment terbaik buat ngejalanin hobi yang dijalanin setengah-setengah. Pagi hari, sepi, plus hujan, enak banget buat tidur. No, bukan itu maksudnya. Buku di tas saya rupanya telah menanti saat yang tepat untuk saya membacanya. Dan jadilah 300 menit pertama Ahad ini saya habiskan bersama 23 Episentrum karya Mbak Adenita. Yep, sebentar lagi ngga bisa dinyana saya akan memasuki

#random #noted

Lagi terngiang-ngiang percakapan itu. Lagi kepikiran tentang arti profesi, keinginan, passion, hobi. Jadi kamu bakal berubah menjadi orang lain dulu, terus baru jadi diri kamu sendiri lagi Pada akhirnya kita tau kok mana yang realistis mana yang cuma dongeng. Apa yang orang bilang relialistis belum tentu sama dengan yang kita pikirkan. Ujung-ujungnya kita tau kok mana diri kita yang sebenarnya, mana yang bukan diri kita. Dan kita juga tau apa yang pengin kita jalani.

pak de purwo #salwa #palwa

Apakah saya kangen atau rindu? Ehmm… Bukan itu, itu bukan kata yang pas. Apakah saya ingin kembali ke masa-masa itu? ngga juga, percuma juga berangan-angan hal mustahil. Entah kenapa tiba-tiba rasa kangen itu muncul, sudah aku sebut bahwa ini bukan kangen. Tapi apa? Beberapa bulan sudah tak mengunjungi mereka. Sekedar berkirim pesan pun tidak. Nampaknya mereka mengerti dengan kesibukan saya dan kami di kampus. Mereka tak akan mulai “mengganggu” jika bukan saya dan kami yang memulainya. Yep, akhirnya saya sudah menemukan kata yang tepat. Bukan rindu atau kangen, saya hanya bersyukur. Bersyukur telah menjadi bagian dari semua ini. Bingung mau nulis apa, sudah lah biarkan percakapan hati ini hanya untuk saya, kami, dan mereka

Akhirnya foto juga #axivicjogja

Jika yang lain foto bersama ketika masih maba, alias mahasiswa baru. Dengan bangga memakai almamater dan korsa jurusan masing-masing. Wajah-wajah euforia begitu menghiasi mereka. Tapi, hal itu telah sekedar menjadi wacana bagi kami. Dan sekarang, menginjak masa-masa akhir kuliah. Akhirnya agenda yang tertunda tersebut tercapai sudah. Akhirnya kami foto bersama ketika masih maba, mahasiswa bangkotan.