Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Untukmu Eyang

Seandainya ada kebaikan dalam semua perbuatan ini, semoga menjadi amal bagimu. Jika syukur memiliki derajat lebih mulia dibanding cinta, agar Engkau tahu, aku bersyukur menjadi anakmu. Seperti sore-sore sebelumnya, hari ini hujan masih menjadi teman setia menyambut maghrib datang. Dan sekarang, hujan menjadi teman kami dalam pendopo joglo ini. Ketika berkumpul menjadi hal yang sulit untuk dilakukan. Ketika sekedar ngobrol ringan menjadi sesuatu yang harus diagendakan. Ketika masing-masing sibuk dengan dengan urusan demi mencapai tujuannya. Dan sore ini, Wanita didepan kami ini lah yang bisa membuat kami disini. Tak ada kata yang pantas kami ucapkan selain syukur. Bersyukur karena kami disini. Bersyukur karena keluarga baru ini. Bersyukur karena beliau disini sebagai Eyang kami. Dentingan gitar dengan latar hujan dipadu suara yang datang dari hati membuat siapapun untuk sejenak berhenti dan melihat. Berhenti berpikir lain, berhenti dari urusan lain, kembali melihat ke dir

Tentang Rizki dan Harta

Cerita ini dimulai ketika saya dan salah satu teman (sebut saja centong) ditugasi Eyang (Ibu Dosen kami) buat mencari tahu seluk beluk tentang geblek. Makanan yang namanya saya baru tahu ketika itu. Berhubung sedikit sekali pustaka tentang si geblek ini, akhirnya survei lapangan langsung menjadi pilihan yang harus dilakukan. Masalahnya Kulonprogo bukanlah tempat yang dekat ditengah kesibukan kuliah. Demi Eyang dan demi honor (husstt..), kami pun berangkat ke Kulonprogo pagi buta. Tanpa referensi tempat, tanpa tahu mau ke daerah mana, pokoknya bismillah. Dan singkat cerita setelah sedikit muterin Wates kami berhasil seorang penjual geblek di depan Stasiun Wates. Ibu Inem (samaran) namanya. Usianya tidak lagi muda, lebih pantas dipanggil nenek malah. Hampir tiap pagi jualan geblek dan sengek tempe benguk di depan Stasiun. Sampai sini semuanya berjalan wajar. Sampai ketika obrolan mulai masuk soal finansial, moment itu akan menjadi pelajaran berharga bagi kami berdua. J

Sajadah

Saya takut taat saya hanya disini. Saya takut dzikir saya terputus ketika meninggalkan tempat ini. Saya takut taubat saya hanya sebatas jangkauan tempat ini. Saya takut tidak bersama-Mu selain di tempat ini. Saya takut jika sebenarnya saya tak jauh berbeda dengan mereka yang mengagung-agungkan sekulerisme. Saya takut dengan dunia-Mu yang begitu melambai-lambai dengan buaian semu. Saya takut jika di luar tempat ini, tidak membersamakan-Mu dalam segala tingkah laku. Saya  takut Izroil menjemputku ketika saya tak berada di tempat ini. Saya takut jika ini hari terakhirku, dan saya tak menyambagi tempat ini. Saya takut Islam saya hanya sebatas tempat ini.

Kata siapa umat islam dilarang mengucapkan selamat natal?

Akhir-akhir ini, sejalan semakin dekatnya hari natal, berita-berita di medsos semakin suram. Semakin membuat mata ini sejenak merem-melek. Semakin runyem pula suasana hati. Yap, banyak banget berita yang mengkampanyekan tentang umat islam anti mengucapkan selamat natal. Kamu bisa cek sendiri dah. Nggak tau kenapa saya tiba-tiba tergelitik untuk menuliskan ini. Sebenarnya selain masalah inti dari berita tersebut, tapi lebih kepada redaksionalnya. Berita-berita tersebut memberi kesan seakan muslim tuh keras, intoleran, memaksa, menyudutkan, dsb. Sebagai muslim, rasanya miris bange t. Atau bahasa gahol anak jaman sekarang " sakitnya tuh disini " hehe. Seperti kita melawan diri sendiri yang sebenarnya bukan diri kita. Seperti ingin teriak. Seperti ada pihak ketiga yang memang sengaja membuat runyam, membuat hal kecil menjadi besar, membuat kedua pihak semakin renggang. Islam yang saya tahu tak pernah mengajarkan pemaksaan, penghinaan, dan sikap keras. Bahkan Islam itu m

Program Program dan Program #KKN story part 9

Yap, daripada menguap entah kemana akhirnya saya tuliskan program-program (baik individu maupun kelompok) KKN kami. Namanya juga KKN yang cuma 2 bulan ya, jadi harap maklum jika hanya seperti ini yang bisa kami lakukan. Oke, inilah beberapa program yang kami lakukan selama 7 minggu kami di Karimunjawa. 1. Kluster Agrokomplek Sebenernya sedikit bingung juga, tapi dengan berbagai pertimbangan akhirnya saya dan temen-temen dari Agro berfokus di pengolahan pasca panen rumput laut. Bisa dibilang 2 bulan disana saya berkecimpung dengan si Euchema sp. Ada 2 subunit dan 1 SMK, dan di keempat tempat tersebut selalu menyampaikan materi yang sama. Hmm, mendadak jadi pawang rumput laut. Kegiatannya sendiri terdiri atas beberapa pertemuan yang meliputi Pelatihan pembuatan produk, Pengemasan dan pemasaran, serta aspek kewirausahaan. Semoga bermanfaat dah...amin 2. Kluster Kesehatan Program kesehatan menjadi tanggung jawab mahasiswa Farmasi, programnya sendiri terfokus kepada anak-

Hopping islands Karimunjawa #KKN part 8

Lama sudah meninggalkan tanah itu. Dan sekarang mulai tergerak lagi untuk menuliskannya. Bukan, bukan menulis, merangkai dan membingkai memori lebih tepatnya. Karena tak jarang postingan saya lebih menitik beratkan pada foto...hehe Oke, ini adalah moment 3 hari terakhir sebelum kami, saya dan tim, meninggalkan kepulauan Karimunjawa. Hopping islands disini ada 2 jalur dan tak cukup sehari untuk menjelajahinya. Jalur barat biasanya kita akan diajak ke pulau menjangan kecil untuk snorkeling, lanjut ke pulau Cemara kecil. Cemara kecil yang putih biasanya digunakan untuk bersantai-santai sampai ritual bakar-bakar ikan pun ada disini. Dari Cemara kecil dilanjutkan ke Cemara besar yang ombaknya sangat asyik untuk bermain. Ombak yang besar tapi ngga serem. Disini juga ada spot seperti terasnya pulau, seperti pantai yang terpisah dari pulau, jadi yang ada hanya gundukan pasir. Berbeda dengan jalur barat, jalur timur relatif lebih menarik dan menantang dari jalur barat. Jalur timur ini meli

Haruskah Seorang Muslim Memilih Partai Islam?

Ahad, 7 Desember 2014 Masa kampanye Pemilwa KM UGM baru saja berakhir tadi malam. Semua spanduk dan poster, yang membuat orang sekilas mengalihkan mata, pun dicopot. Dan saya pribadi belum menentukan pilihan. Memang bukan orang yang suka ikut campur masalah politik sih, karena sekedar menjadi pengamat saja sudah bikin geleng-geleng kepala. Yap, meskipun ini cuma permainan politik di wilayah kampus. Tapi, paling ngga seperti ini juga gambaran sederhana politik di Indonesia. Dan yang menjadi pertanyaan saya sekarang adalah haruskah seorang muslim pemilih partai berbasis islam? Seorang adek angkatan bilang Saya milih si A karena dia rajin sholat . Alasan yang simpel tapi boleh juga. Dalam hati saya cuma bilang nggrunyem " Emang yang lain ngga rajin sholat po? ". Cara kampanye partai A juga ngga beda jauh tuh sama partai-partai lain. Malah, saya lihat mereka mencoba terlihat membaur dengan mahasiswa dengan bukan menjadi diri mereka sendiri . Bisa dilihat di salah satu p

Belajar Riset

Cerita awalnya sih iseng-iseng berhadiah ngikut proyek dosen. Tapi lama kelamaan  makin ngga bisa lepas dari Dosen, sebut saja Bu Murdijati, ini. Bukan karena paksaan beliau, tapi saya pribadi yang lebih menyelami pekerjaan ini. Sebut saja proyek HFTA (Health Food Tradition of Asia) yang hampir kelar kami garap. Menyenangkan itu bisa jalan-jalan pagi, survei ke pasar tradisional, wawancara pedagang dan narasumber, sekedar icip-icip makanan yang namanya saja baru tahu, mencari berbagai literasi tentang makanan yang jarang diteliti. Seru aja, apalagi alhamdulillah dapat tim yang kece. Jadilah kami membentuk grup HFTA kece (alay mode on). Ada susahnya sih, tapi kalo banyak nyenenginnya ngapain dibuat susah kan? Yap, ini dia sekilas (lebih tepatnya bocoran) komoditas HFTA yang sedang dikerjaan oleh PKMT (Pusat Studi Pangan dan Gizi) UGM. Kalo pengin nyoba nyicipin, kontak saya aja ya nanti saya kasih rekomendasi tempatnya. hehe, sekalian promosi makanan tradisional. 1. Growol

300 menit pertama di ahad pagi

Puff, hujan malam ahad ini begitu setia menemani Jogja. Suasananya membuat jutaan alasan bagi setiap untuk berbuat. Apakah itu tidur? kumpul bareng temen atau keluarga? jalan bareng "temen"? atau sekedar duduk ditemani mie rebus panas khas anak kost. Oke itu kalau hujannya pas malam. Nah ini, ternyata hujan menjadi irama pertama yang terdengar ketika saya bangun. Setelah suara adzan pastinya. Yap, setelah menyempatkan diri menunaikan hak-Mu sebagai Sang Pencipta. Setelah shubuh, semua kembali sepi diantara rintik hujan. Oke, wajar memang karena ini adalah hari libur. Dan saat-saat seperti ini menjadi moment terbaik buat ngejalanin hobi yang dijalanin setengah-setengah. Pagi hari, sepi, plus hujan, enak banget buat tidur. No, bukan itu maksudnya. Buku di tas saya rupanya telah menanti saat yang tepat untuk saya membacanya. Dan jadilah 300 menit pertama Ahad ini saya habiskan bersama 23 Episentrum karya Mbak Adenita. Yep, sebentar lagi ngga bisa dinyana saya akan memasuki

#random #noted

Lagi terngiang-ngiang percakapan itu. Lagi kepikiran tentang arti profesi, keinginan, passion, hobi. Jadi kamu bakal berubah menjadi orang lain dulu, terus baru jadi diri kamu sendiri lagi Pada akhirnya kita tau kok mana yang realistis mana yang cuma dongeng. Apa yang orang bilang relialistis belum tentu sama dengan yang kita pikirkan. Ujung-ujungnya kita tau kok mana diri kita yang sebenarnya, mana yang bukan diri kita. Dan kita juga tau apa yang pengin kita jalani.

pak de purwo #salwa #palwa

Apakah saya kangen atau rindu? Ehmm… Bukan itu, itu bukan kata yang pas. Apakah saya ingin kembali ke masa-masa itu? ngga juga, percuma juga berangan-angan hal mustahil. Entah kenapa tiba-tiba rasa kangen itu muncul, sudah aku sebut bahwa ini bukan kangen. Tapi apa? Beberapa bulan sudah tak mengunjungi mereka. Sekedar berkirim pesan pun tidak. Nampaknya mereka mengerti dengan kesibukan saya dan kami di kampus. Mereka tak akan mulai “mengganggu” jika bukan saya dan kami yang memulainya. Yep, akhirnya saya sudah menemukan kata yang tepat. Bukan rindu atau kangen, saya hanya bersyukur. Bersyukur telah menjadi bagian dari semua ini. Bingung mau nulis apa, sudah lah biarkan percakapan hati ini hanya untuk saya, kami, dan mereka

Akhirnya foto juga #axivicjogja

Jika yang lain foto bersama ketika masih maba, alias mahasiswa baru. Dengan bangga memakai almamater dan korsa jurusan masing-masing. Wajah-wajah euforia begitu menghiasi mereka. Tapi, hal itu telah sekedar menjadi wacana bagi kami. Dan sekarang, menginjak masa-masa akhir kuliah. Akhirnya agenda yang tertunda tersebut tercapai sudah. Akhirnya kami foto bersama ketika masih maba, mahasiswa bangkotan.

Lose my letter, lose my dream?

Pagi yang berawal seperti biasa. Dimulai dengan terkantuk-kantuk saat shubuh datang dan aktifitas rutin lainnya telah menunggu di depan mata. Tak ada yang spesial sebelumnya, yang terpikir di benakku sekarang adalah agenda penelitian, deadline draf kajian makanan tradisional, deadline laporan kerja praktek (yang sebenarnya sudah melampaui deadline), dan agenda-agenda kecil lain yang harus aku lakukan hari ini. Kajian aqidah ternyata, baru ingat kalau hari ini adalah jumat. Hari yang seharusnya menjadi hari spesial bagiku sebagai seorang muslim. Ampuni hamba ya Alloh… Masih berjalan seperti biasa, aku sudah siap dengan buku tulis untuk mencatat materi yang penting. Dan biasanya 10 menit kemudian aku sudah mulai terkantuk-kantuk mendengarkan ceramah. Tapi, oke ini tidak biasa. Aku masih terjaga dengan mataku. Aku masih tersadar dengan apa yang sedang aku dengar dan tulis. Ternyata kajian aqidah pagi ini sedikit banyak berbeda dengan kajian sebelumnya yang terkesan monoto

Delapan Alang-alang #KKNstory part 7

10 Agustus 2014 Terasa cepat tiga minggu ini berlalu. Tiga minggu yang penuh dengan kerja, tawa, dan keringat. Tiga minggu yang semakin menyatukan kami. Inilah kami, saya dan tujuh orang lainnya, yang sedang mencoba belajar mengenal masyarakat, mengenal budaya, mengenal Indonesia dari sisi lain. Inilah kami, delapan penghuni Alang-alang dengan segala pembaharuan yang kami bisa lakukan untuk Alang-alang. Hmm… hidup berdepalan bersama dalam dua bulan? Cewe cowo dalam satu rumah tanpa pengawasan? Seriusan tuh? Yap, nyatanya tiga minggu telah kami lewati dan semuanya berjalan baik. Banyak banget hal bisa kami rasakan dalam tiga minggu ini. Belajar mengenal satu sama lain, tentang kebersamaan, tentang batas-batas kedewasaan. Inilah tujuh anak Alang-alang yang telah membersamai saya dalam perjalanan tiga minggu ini. ·             Moy, alias Emoy, alias Intan. Cewek jurusan Elins (Elektronika dan Intrumentasi) ini adalah yang paling sering mengajak saya masak. Katanya lapar adal