Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

Wajah Baru, Harapan Baru

Seperti baru tersadar, tiba-tiba saya sedang berada di hadapan Gamada. Dua tahun yang dirasa begitu cepat telah membuat saya sampai disini. Disini, di Agrophoria. Di PPSMB FTP UGM 2013. logo Agrophoria Sepertinya baru kemarin saya menginjakan kaki pertama kali di Jogja untuk registrasi mahasiswa baru. Sepertinya baru kemarin saya mondar-mandir jalan kaki demi mendapatkan sebuah kost. Sepertinya baru kemarin saya disibukan dengan PPSMB alias Ospek yang cukup menguras tenaga. Dan kenyataannya, semua itu adalah kenangan dua tahun lalu yang melambai-lambai di memori saya. Seketika pertanyaan itu kembali datang. Ketika kita merasa waktu berjalan terlalu cepat. Ketika kita merasa waktu seakan berlari mengejar kita. Ketika 24 jam sehari seperti tidak cukup lagi untuk kita. Apa yang salah dengan kita? Apakah kita telah kufur nikmat atas waktu yang diberikan Tuhan kita? Mungkin beginilah hidup harus dijalani. Sudah sunnatullah waktu itu akan senantiasa berjalan, dan sudah

Tiga Hari Bersama Penghuni Surga

 Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan an-nasa’I, Anas bin Malik menceritakan sebuah kejadian yang dialaminya pada sebuah majlis bersama Rasululloh SAW. Anas bercerita ; “Pada suatu hari kami duduk bersama Rosululloh, kemuan beliau bersabda : “Sebentar lagi akan muncul dihadapan kalian seorang laki-laki penghuni surga.” Tiba-tiba muncullah laki-laki Anshar yang jangggutnya basar dengan air wudlunya. Dia mengikat kedua sandalnya pada tangan sebelah kiri.” Esok harinya, Rosululloh SAW. Berkata begitu juga, “Akan datang seorang lelaki penghuni surga”. Dan muncullah laki-laki yang sama. Begitulah Nabi mengulang sampai tiga kali. Ketika majelis Rosululloh selesai, Abdullah bin amr bin Ash r.a. mencoba mengikuti seorang lelaki yang disebut oleh Nabi sebagai penghuni surga. Kemudia dia berkata kepada lelaki itu, “Saya ini bertengkar dengan ayah saya, dan saya berjanji kepada ayah saya bahwa selama tiga hari saya tidak akan menemuinya. Maukah kamu memberi tempat pondokan bagi s

Mars FTP UGM

Mari kita bersama-sama Belajar berkarya demi cita Fakultas Teknologi Pertanian Gadjah Mada Sosong hari esok penih asa Jalin erat persaudaraan Tumbuhkan rasa cinta sesama Bersatu padu berjuang untuk maju Jadi lah FTP nomor Satu Menjunjung tinggi tridarma bakti perguruan tinggi Tingkatkan cipta, karsa, dan karya Mengabdi tuk negara Teknologi Pertanian Gadjah Mada, bersama kita kan maju Teknologi Pertanian Gadjah Mada, bersama kita kan jaya

Budaya Antre yang Sangat Mahal

Dalam ribuan warga yang mengantri, juga terlihat para orang tua dan anak-anak yang ikut berdesakan untuk mendapatkan uang sebesar 10 ribu rupiah. Aksi saling dorong tidak terhindarkan saat ribuan warga mengantre pembagian uang sedekah di desa Sawoan Kecamatan Buduran itu. Banyaknya warga yang berebut mendapatkan uang tersebut, membuat petugas yang berjaga kewalahan mengendalikan warga yang berusaha mencapai barisan terdepan. Sejumlah anak dan lansia yang ikut mengantre, banyak yang terhimpit ditengah kerumunan massa. ( http://m.inilah.com/ ) Itulah sekelumit berita yang menggelitik saya untuk menuliskan postingan ini. Bulan Ramadhan memang dijadikan olah seluruh umat islam di dunia untuk berlomba-lomba berbuat kabaikan, atau bahasa kerennya Fastabiqul Khairoh . Tapi, apa jadinya jika hal baik yang sejatinya mendatangkan manfaat malah membawa mudhorot yang lebih besar. Sudah “tidak asing” kan di telinga kita, berita-berita lain yang sejenis seperti diatas. Miris sekali rasanya m

Ketika Mahasiswa Terjun ke Desa, Gimana Jadinya ya?

Karena kami tak ingin cerita-cerita ini hangus ditelan waktu. Karena kami ingin menularkan virus-virus ke’care’an kepada sesama.  Yah, jadilah buku ini. Tidak muluk-muluk tapi tetap bergengsi, buku ini berisi pengalaman kami selama mengabdi di desa.  Yap, ini buku kita :) Itulah sepenggal sinopsis di cover belakang buku ini. Buku yang diinisiasi dari keisengan salah seorang dari kami. Buku yang pembuatannya dilatarbelakangi oleh kecentongan kami. Dan buku yang akan menjadi kenangan akan kebersamaan kami.  Negara ini terdiri dari masyarakat dan permasalahannya, objeknya ya mereka, subjeknya ya mereka.( atandinata , 2013) Yap inilah buku tentang keisengan kami para mahasiswa haus belajar yang mencoba sedikit demi sedikit untuk bermanfaat kepada masyarakat. Dusun Karanggeneng, Purwobinangun, Sleman menjadi obyek kecentongan kami.  Sesuai judulnya, pasti kebayang kan bagaimana isi buku ini? Yap, kami sebagai mahasiswa yang berusaha menanamkan kemahasiswaan kami