CLIMB

 Di bulan – bulan penghujung tahun 2017. Saya lupa tepatnya bulan apa.

Lari pagi bukan suatu kebiasaan buat saya. Jika saja bukan karena sesuatu yang seperti menekan otak ini, saya akan lebih memilih berbaring di kost daripada lari keliling Kebun Raya Bogor di hari kerja. Seperti yang saya lakukan saat itu.

Mengingat masa itu, rasanya geli sendiri. Seakan semua begitu drama. Meskipun begitu adanya pada masa itu. Dan semua itu pasti memberikan timbal balik pengalaman akan sebuah kegagalan dan bagaimana menyikapinya.

There’s always gonna be another mountain

I’m always gonna wanna make it move

Always gonna be uphill battle

Sometimes I’m gonna have to lose

Ain’t about how fast I get there

Ain’t about what’s waiting on the other side

It’s the climb

Lantunan lirik Climb-nya Miles Cyrus versi Boyce Avenue itu menemani saya ketika itu. Yang rasa-rasanya bisa sedikit menjadi penyemangat bagi saya. Sekitar pukul 6 pagi, udara Bogor benar-benar masih segar. Dari Tugu Kujang berlari santai ke arah Bogor Trade Mall (BTM). Melihat kesibukan yang sudah terasa di Pasar Bogor, melihat sekilas kawasan Suryakencana yang selalu ikonik, berlari searah dengan angkot dan deru kendaraan-kendaraan pribadi yang mulai memperlihatkan kesibukan kota hujan ini.

Saya berhenti sejenak di depan kantor walikota Bogor. Memandang hamparan rumput rapi nan luas dan rusa-rusa yang terpelihara dengan baik. Latar komplek istana memberikan kesan siapapun berkeinginan menikmati kenyamanan hidup di lingkungan dengan segala ketenangan alamnya. Berbalik memandang ke arah kantor walikota Bogor, rupanya Jalan Juanda ini semakin ramai. Saya harus melanjutkan per-lari-an ini supaya tidak telat ke kantor.

Sesuatu yang dimulai sendiri akhirnya juga harus diselesaikan sendiri. Berdamai. Track lurus dari depan Lippo Kebun Raya sampai Tugu Kujang sangat enak dan sejuk. Track yang lebar disertai akses untuk pesepeda. Track yang ternyata sesepi ini pada pagi hari di hari kerja. Kemana saja selama ini? wkwk

Kost saya hanya beberapa langkah di belakang Botani Square sehingga sangat mudah dijangkau kalau hanya sekedar ke Kebun Raya Bogor. Hidup harus terus berjalan dan kerjaan di kantor sudah menunggu, apalagi di setengah bulan terakhir yang sudah pasti hectic. Ok, mari bekerja. Semoga saya tidak mengantuk sesampainya di meja kerja karena lari pagi yang cukup menguras tenaga ini.

Jalur pedestrian Kebun Raya Bogor di sisi Jl. Pajajaran menuju Tugu Kujang
(sumber: cendananews.com)

Jalur pedestrian Kebun Raya Bogor dari Tugu Kujang ke arah BTM (sumber: republika.co.id)




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tangan Tuhan atau Tangan Tuan? part I

Tangan Tuhan atau Tangan Tuan? part II