Potensi Minuman Tradisional sebagai Produk Minuman Fungsional
Minuman
tradisional merupakan salah satu produk lokal hasil kekayaan sumber daya alam
Indonesia. Minuman tradisional seperti beras kencur, kunyit asam, sari
temulawak, wedang uwuh, dan minuman secang merupakan contoh minuman asal jamu
yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai produk industri minuman
fungsional.
Teknologi
dan ilmu pengetahuan yang terus berkembang disertai dengan perubahan gaya hidup
memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahan pangan yang dikonsumsinya.
Pangan tidak lagi hanya untuk pemuas lapar dan pemenuhan asupan gizi
sehari-hari, namun konsumen sekarang mulai memandang produk pangan untuk
menjaga kesehatan tubuh. Dalam regulasi, pangan dengan klaim kesehatan diatur
dalam Peraturan Kepala Badan POM No. 13 Tahun 2016 tentang Pengawasan Klaim
pada Label dan Iklan Pangan Olahan. Di dalam peraturan tersebut di antaranya
disebutkan bahwa klaim fungsi lain adalah klaim yang berkaitan dengan efek
khusus yang menguntungkan dari pangan atau komponen pangan dalam diet total
terhadap fungsi atau aktifitas biologis normal dalam tubuh di mana klaim ini
berkaitan dengan efek positif untuk memperbaiki fungsi tubuh atau memelihara
kesehatan.
Minuman
fungsional menjadi salah satu produk pangan dengan klaim kesehatan dalam
menjawab kebutuhan konsumen terhadap produk pangan yang menyehatkan. Ingridien
rempah dan herba sudah lama dikenal mengandung komponen bioaktif yang berperan
penting dalam pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit. Winarti dan
Nurdjanah (2005) menyebutkan bahwa beberapa senyawa bioaktif yang mempunyai
fungsi fisiologis adalah karotenoid, fitosterol, saponin, glikosinolat,
polifenol, inhibitor protease, monoterpen, fitoestrogen, sulfida, dan asam
fitat. Senyawa-senyawa tersebut banyak terkandung dalam sayuran dan
kacang-kacangan, termasuk dalam tanaman rempah dan herba. Minuman tradisional seperti beras kencur,
kunyit asam, sari temulawak, wedang uwuh, dan minuman secang banyak menggunakan
ingridien rempah dan herba, misalnya jahe, kunyit, secang, temulawak, dan
cengkeh.
Jahe
merupakan rempah yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan
baku perisa, baik sebagai bumbu maupun minuman tradisional. Jahe segar atau
bakar sering dimanfaatkan pada pembuatan wedang jahe, komponen rempah wedang
uwuh, sekoteng dan lainnya. Sebagai komponen rempah, jahe dimanfaatkan karena
aroma yang khas dan cita rasanya yang hangat. Kandungan gingerol dan shogaol
mampu menekan stress oksidatif dengan cara berperan sebagai scavenger terhadap
1,1-Diphenyl-2-picryl-hydrazyl (DPPH), superoksida dan hidroksi radikal. Kedua
senyawa tersebut juga berfungsi dalam menekan rasa mual dan muntah. Selain itu,
jahe mempunyai kemampuan untuk meningkatkan aktivitas salah satu sel darah putih,
yaitu sel natural killer (NK) dalam
melisis sel targetnya. Hal ini menjadikan jahe mempunyai kapasitas perlindungan
terhadap gejala-gejala menurunnya daya tahan tubuh sehingga mudah terserang
oleh virus.
Selain
jahe, kunyit juga merupakan jenis rempah yang telah banyak digunakan sebagai
bumbu, pewarna alami, penambah rasa, dan ingridien untuk minuman. Beberapa
tahun terakhir banyak berkembang produk minuman berbasis kunyit, misalnya jus
turmerik yang banyak dikonsumsi untuk keperluan diet kesehatan. Dalam minuman
tradisional, kunyit asam merupakan produk minuman kunyit yang mempunyai banyak
manfaat seperti menjaga sistem pencernaan dan memperlancar peredaran darah.
Kurkuminoid merupakan komponen aktif dalam kunyit yang juga ditemukan pada
jenis temu-temuan lain seperti temulawak. Komponen ini memberi warna kuning dan
berperan sebagai antioksidan dan bermanfaat sebagai hipokolesteromik,
kolagogum, koleretik, bakteriostatik, dan anti-inflamasi. Selain itu, senyawa
fenolik dalam kunyit dapat menghambat pertumbuhan kanker dan mempunyai
kemampuan antimutagenik.
Rempah
dan herba lainnya yang sering dipakai dalam minuman tradisional adalah secang.
Bahan ini terutama dipakai sebagai ingridien utama dalam minuman secang yang
sering ditemui di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Secang digunakan sebagai
pewarna alami dalam minuman tradisional Betawi yaitu bir pletok. Brazilin
merupakan senyawa antioksidan utama yang terkandung pada secang. Winarti dan
Nurdjanah (2005) menjelaskan bahwa aktivitas antioksidan brazilin berguna dalam
melindungi tubuh dari keracunan akibat radikal kimia. Diketahui pula bahwa
indeks antioksidatif dari ekstrak kayu secang lebih tinggi daripada antioksidan
komersial seperti butylated hydroxy
anisole (BHA) dan butylated hydroxy
toluene (BHT). Ulasan ringkas beberapa jenis rempah dan herba yang sering
digunakan sebagai ingridien minuman fungsional beserta kandungan bioaktifnya
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel
1. Beberapa jenis rempah dan herba yang sering dimanfaatkan untuk minuman
fungsional
Jenis
rempah dan herba
|
Komponen
bioaktif
|
Manfaat
kesehatan
|
Jahe
|
Gingerol,
shogaol, gingeron
|
Antioksidan,
anti-inflamasi rematik, artritis kronis
|
Kunyit
atau temulawak
|
Kurkumin,
komponen fenolik
|
Antihepatoksik,
antikolesterol, antikanker, antimutagenik
|
Kayu
secang
|
Brazilin
|
Antioksidan,
antidiare, antibakteri
|
Pala
|
Miristicin,
eugenol
|
Hepatoprotektor,
antioksidan
|
Sumber:
Winarti dan Nurdjanah (2005)
Penelitian
yang dilakukan oleh Nirmagustina dkk. (2011) terhadap minuman secang
menghasilkan karakter organoleptik dan kandungan total fenol dari beberapa
formulasi minuman secang. Dari segi sensoris, formulasi minuman secang tanpa
penambangan ingridien rempah lain menghasilkan tingkat kesukaan yang paling
tinggi terhadap warna, aroma, rasa, dan penampilan dibandingkan dengan
formulasi lainnya. Adapun berdasarkan kandungan total fenolnya, formulasi
minuman secang dengan penambahan rempah lainnya memberikan kandungan total
fenol yang lebih tinggi. Dapat dilihat pada Tabel 2 bahwa formulasi 7 dengan
penambahan jahe, sereh, cengkeh, kayu manis, kapulaga, dan pala mempunyai
kandungan total fenol yang paling tinggi daripada formulasi lainnya. Sementara
itu, minuman secang tanpa penambahan rempah lain mempunyai kandungan total
fenol yang paling rendah.
Tabel
2. Kandungan total fenol dari beberapa formulasi minuman secang
Formulasi
|
Total
fenol (mg/l)
|
(1)
Secang
|
117,989
|
(2)
Secang + jahe
|
146,528
|
(3)
Secang + jahe + sereh
|
141,361
|
(4)
Secang + jahe + sereh + cengkeh
|
156,445
|
(5)
Secang + jahe + sereh + cengkeh + kayu manis
|
162,528
|
(6)
Secang + jahe + sereh + cengkeh + kayu manis +
kapulaga
|
145,111
|
(7)
Secang + jahe + sereh + cengkeh + kayu manis +
kapulaga + pala
|
186,056
|
Sumber:
Nirmagustina dkk. (2011)
Selain minuman secang, produk
minuman lain yang memanfaatkan banyak rempah dan herba adalah wedang uwuh.
Minuman ini merupakan minuman berbahan dasar jahe, serutan kayu secang, daun
pala, daun kayu manis, ranting cengkeh, daun pandan, dan gula batu. Penelitian
oleh Wisnu dkk. (2015) menyebutkan bahwa wedang uwuh siap minum (ready to drink) yang diproses melalui
pasteurisasi pada berbagai suhu dan waktu tidak memberikan perbedaan yang nyata
pada kadar total fenol. Ia menjelaskan bahwa kadar total fenol wedang uwuh siap
minum dengan berbagai kombinasi perlakuan suhu dan waktu pasteurisasi berkisar
antara 55,54 – 64,21 ppm. Selain itu, pada penyimpanan wedang uwuh siap minum
pada suhu antara 8 – 100C tidak memberikan perbedaan yang
signifikan, baik pada wedang uwuh dengan pasteurisasi maupun tanpa
pasteurisasi.
Referensi:
Nirmagustina,
Dwi Eva., Zulfahmi., Oktafrina. 2011. Sifat Organoleptik dan Kandungan Total
Fenol Minuman Rempah Tradisional (Minuman Secang). Jurnal Teknologi Industri
dan Hasil Pertanian Volume 16, No.1, Maret 2011.
Winarti,
Christina dan Nurdjanah, Nanan. 2005. Peluang Tanaman Rempah dan Obat sebagai
Sumber Pangan Fungsional. Jurnal Litbang Pertanian 24 (2).
Wisnu, Landep.,
Kawiji., Atmaka, Windi. 2015. Pengaruh Suhu dan Waktu Pasteurisasi terhadap
Perubahan Kadar Fenol pada Wedang Uwuh Ready to Drink dan Kinetika Perubahan
Kadar Total Fenol Selama Penyimpanan. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol. VII
No. 2, Agustus 2015.
Artikel ini telah terbit di Foodreview Indonesia edisi Maret 2018 "Exploring Traditional Functional Ingredients". Lebih lengkapnya bisa hubungi langganan@foodreview.co.id atau kunjungi www.foodreview.co.id
Komentar
Posting Komentar