Fajar di Nirwana #KKNstory part 4



“wacana”, satu kata yang begitu sering terucap akhir-akhir ini. Yap, rencananya mau main ke Nirwana besok pagi. Yeaah besok pagi banget ya. Abis sahur cus kesana… disana bagus view sunrisenya, kata salah satu penghuni pondokan. Abis sholat taraweh pun obrolan di pondokan masih seputar si Nirwana itu. Dan akhirnya sebelum semuanya tertidur pulas, si Dia mengingatkan kami lagi.

Disini listrik hanya mengalir dari pukul 17.30 sampai 23.30. Kami pun harus beradaptasi dengan kondisi tersebut dan alhasil 00.00 lebih pun kami semua terlelap tidur. Singkat cerita waktu sahur pun datang dan seperti biasa para cowo bangun belakangan. Bangun, cuci muka, makan, dan tidur lagi. Hal ini sudah jadi jadwal rutin. Dan parahnya hal tersebut terjadi pula hari ini. Seperti lupa akan rencana yang telah disusun, seperti mendadak amnesia, seperti terkena hipnotis kami tertidur setelah sahur. Bahkan si dia yang selalu mengingatkan pun ikut tertidur. Hoooh… benar-benar wacana.

Walaupun begitu, kata “wacana” tak lain adalah representasi dari kami sebagai manusia. Kami punya rencana dan Tuhan kami pun punya rencana. Ketika kedua rencana itu saling bersinergi, maka kata “wacana” akan tercoret dari kamus kami. Yang pasti, rencana Tuhan adalah yang terbaik untuk kami.
Alhamdullah, di penghujung Bulan Ramadhan ini akhirnya kami bisa menikmati fajar di Nirwana. Meskipun sedikit diliputi mendung, Nirwana tetap indah. Yap, Nirwana yang hanya sekedar nama, sekedar pantai, namun bukan sekedar wacana. Terima kasih Tuhan untuk pagi ini, semoga kelak kami sampai ke nirwana-Mu yang sebenarnya.

ini dia Nirwana kecil di Karimunjawa

hangatnya sunrise dan kebersamaan

hanya kita ber-8 #1

hanya kita ber-8 #2
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tangan Tuhan atau Tangan Tuan? part I

CLIMB

Tangan Tuhan atau Tangan Tuan? part II