Janji yang Terlupakan
Haduh, sebenernya saya ngga suka
mengkritik pemerintah ataupun menghujaninya dengan anggapan-anggapan buruk
tentang pemerintah. Hmm.. tapi ternyata ngga semudah itu, sebagai warga negara
kita tak bisa acuh tak acuh. Yap, dalam tulisan ini saya mencoba berbicara soal
pemerintah kita. Hehe, meskipun saya belum suka berbicara politik sebenarnya.
Cerita ini bermula dari ajang PIMNAS
2013 yang dilakukan sekitar setahun lalu. Alhamdulillah saya dan tim ikut serta
menjadi salah satu peserta di ajang tersebut. Hmm… semuanya berjalan wajar
seperti layaknya perlombaan besar. Semangat memberikan yang terbaik, atmosfer
kompetisi yang begitu terasa, hingga harapan-harapan bisa liburan gratis karena
PIMNAS kala itu berlangsung di Lombok.
Berhubung PIMNAS adalah salah satu
hajat besar Depdiknas, maka tak heran Pak Menteri Pendidikan, M Nuh, hadir
ditengah-tengah kami para peserta. Saat itu masih teringat jelas, ketika
upacara pembukaan di halaman Rektorat Unram, Pak Menteri dalam pidatonya menjanjikan
bahwa para pemenang dalam ajang PIMNAS akan mendapatkan beasiswa S2. Seketika
semua peserta mengharapkan janji itu. dan Alhamdulillah pula kelompok kami
pulang sebagai salah satu pemenang membawa medali emas dan perak.
Beberapa media yang mengabarkan
janji Pak Menteri tersebut, buka saja linknya :
- http://www.dikti.go.id/id/2013/09/10/juara-pimnas-xxvi-akan-mendapat-beasiswa-dari-kemdikbud/
- http://kabarkampus.com/2013/09/mendikbud-janjikan-beasiswa-bagi-juara-pimnas/
- http://kampus.okezone.com/read/2013/09/10/373/863961/juara-pimnas-xxvi-dibekali-beasiswa-dari-kemendikbud
Tapi kenyataannya? Sampai sekarang,
setelah berbulan-bulan berlalu tak ada titik terang tentang pemberian beasiswa
tersebut. Semua seperti isapan jempol mereka saja. Bukan apa-apa, tanpa janji
beasiswa itu pun saya tetap semangat bersaing memberikan yang terbaik. Tapi
tanpa diminta dan disangka, M Nuh
berjanji sendiri pada kami, dan dia sendiri yang mengingkarinya. Huh…
sebagai rakyat kecil yang hanya bergelar “mahasiswa” apalah yang bisa dilakukan
untuk kata-kata ini didengar mereka. Mention di twitter ngga ada tanggapan,
malah timelinenya hanya berisi berita-berita manis kegiatan beliau. Nge-email
pun tak kunjung di balas.
Bukan apa-apa, cuma mau mengingatkan
bahwa itu janji Pak Menteri sendiri lho Pak. Kasihan saja kalau JANJI itu tak
ditepati, karena itu akan berakibat pada Bapak sendiri di hadapan Tuhan kelak.
Itu JANJI lho Pak, itu JANJI. Jangan mudah bermain-main dengan JANJI. Mau
mengelak? Tuhan maha Tahu dan banyak buktinya.
Saya juga merasakan hal yang sama dengan anda. Semoga jika kita jadi pemimpin besok jadi lebih baik darinya. Q juga sudah berulang kali mengirim lewat email dan media sosial lainnya tidak ada respon sama sekali. Tetap semangat!!!.
BalasHapus