Wajah Baru, Harapan Baru


Seperti baru tersadar, tiba-tiba saya sedang berada di hadapan Gamada. Dua tahun yang dirasa begitu cepat telah membuat saya sampai disini. Disini, di Agrophoria. Di PPSMB FTP UGM 2013.

logo Agrophoria

Sepertinya baru kemarin saya menginjakan kaki pertama kali di Jogja untuk registrasi mahasiswa baru. Sepertinya baru kemarin saya mondar-mandir jalan kaki demi mendapatkan sebuah kost. Sepertinya baru kemarin saya disibukan dengan PPSMB alias Ospek yang cukup menguras tenaga. Dan kenyataannya, semua itu adalah kenangan dua tahun lalu yang melambai-lambai di memori saya.

Seketika pertanyaan itu kembali datang. Ketika kita merasa waktu berjalan terlalu cepat. Ketika kita merasa waktu seakan berlari mengejar kita. Ketika 24 jam sehari seperti tidak cukup lagi untuk kita. Apa yang salah dengan kita? Apakah kita telah kufur nikmat atas waktu yang diberikan Tuhan kita?

Mungkin beginilah hidup harus dijalani. Sudah sunnatullah waktu itu akan senantiasa berjalan, dan sudah kehendak-Nya sehari itu 24 jam. Tak ada yang salah, mungkin kita yang harus mengikuti waktu dengan baik.
Yap, ternyata sekarang saya telah menjadi mahasiswa tahun ketiga dan berarti gamada-gamada di depan saya sekarang adalah 2 tingkat dibawah saya. Rasanya begitu senang melihat wajah-wajah baru pengisi kampus kerakyatan. Entahlah, mungkin bahagia juga melihat wajah-wajah yang masih penuh semangat. Euforia diterima di UGM dan menyandang status mahasiswa tentunya membuat mereka begitu optimis memasuki dunia baru, yaitu dunia perkuliahan. 

Bisa berkuliah memang menjadi mimpi hampir semua orang, apa lagi kuliah di UGM. Maka, berbahagia lah kalian karena telah berhasil menjadi bagian kecil dari kampus kerakyatan. Wajah-wajah baru yang penuh harapan, karena di kepala kalian lah yang menentukan kemajuan Indonesia. Tidak muluk-muluk, tapi jika kita resapi lagu-lagu mahasiswa seperti darah juang dan buruh tani, maka kalian tahu betapa sangat berarti dan berpengaruhnya kalian untuk negeri ini.

Jadi, bersenang-senang bukanlah masalah. Bermain-main memang wajib bagi anak muda. Tapi, sedikit demi sedikit mulai lah ajarkan pada diri masing-masing untuk memikirkan sekitar kita, lingkungan kita, masyarakat kita, dan negeri kita. Bisa kuliah bukanlah sebuah keberuntungan, tapi takdir. Maka, mencoba melihat permasalahan masyarakat merupakan awal dari langkah yang akan kita buat untuk perubahan yang lebih baik. Banyak dari mereka yang masih hidup dibawah garis kemiskinan, banyak dari mereka yang bertarung dengan terik matahari demi sebungkus nasi untuk esok hari, dan banyak dari mereka yang dengan sedih tidak dapat kuliah seperti kita.

Oke, sepertinya cukup sekian untuk tulisan ini.

Salam Agrophoria 2013 :D


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tangan Tuhan atau Tangan Tuan? part I

CLIMB

Tangan Tuhan atau Tangan Tuan? part II