FTP Care #3 People of the Month



“ Nah lho, bener kan ini alamatnya? Veteran 128B?”
“Iyaaa, tapi kok malah salon muslimah ya?”
“Eh, tapi liat deh spanduk di atasnya? Sama itu tuh, banyak anak-anak kecil.”

Begitulah kesan pertama kali saat kami datangi tempat tersebut. Setelah beberapa saat saling berkomentar, kami pun mendekat ke tempat itu. Tak perlu waktu lama bagi kami untuk sadar bahwa itu memang panti asuhan. Ya, sebuah panti asuhan dengan seorang pengurus. Kedatangan kami disambut dengan pemandangan anak-anak kecil yang sedang duduk santai sembari makan roti. Enaknya…mau dong.hehe… Lima menit kemudian, pengurus panti tersebut datang menerima kami sebagai tamu. Ibu Wiwin namanya, sesuai nama salon yang terpampang di spanduk depan bangunan ini. 

Apa sih hubungannya judul People of the Month dengan cerita diatas? Oke, jadi ternyata panti asuhan yang ternyata kami tahu namanya panti asuhan muslimah tersebut diurus, diorganisir, diatur, dipelihara, dan dibimbing oleh satu orang yaitu Ibu Wiwin. Sebanyak 30 anak asuh tersebut ternyata diurus oleh satu orang. Hebat bukan?, tentunya bukan perkara mudah bagi seseorang untuk mengambil sikap seperti beliau. Mengurusi anak-anak usia SD mulai dari urusan pakaian, sekolah dan biayanya, jajan, makan, dan kesehatan tentunya. Secara langsung kami menyaksikan bagaimana beliau dengan sabar memilihkan pakaian untuk anak-anak yang ketika itu hendak berangkat TPQ, ribut tapi sangat indah jika dinikmati. Dan pemandangan yang begitu langka yaitu saat beliau memboncengkan 5 anak(2 di depan, 3 di belakang) saat pengantarnya ke TPQ. Beliau sempat cerita pula suatu ketika salah satu anak pernah jatuh dari boncengannya karena seiring waktu anak-anak mengalami pertumbuhan. 

Di rumah sekitar (7 x 4)m2 dengan 2 lantai inilah mereka tinggal. Lantai 1 yang lebih luas dari lantai 2 digunakan untuk tempat salon dan butik kecil-kecilan yang dikekolanya sendiri.  Sedangkan lantai 2 digunakan untuk tidur. Tidak seluruh anak-anak tinggal di panti karena keterbatasan tempat. Oleh karena itu, beberapa ada yang dititipkan di rumah-rumah warga. 

Betapa mulianya hati Ibu asal Jawa Timur ini. Keseharian beliau sendiri diisi dengan berwirausaha salon, butik meskipun dalam jumlah kecil, warung, serta mengisi ceramah di masjid. Sibuk dan melelahkan pastinya untuk orang seusianya, tapi beliau tampaknya menjalaninya dengan asiik dan tanpa beban. Beliau sendiri yang membangun dan mengajak masyarakat untuk mengaji bersama di masjid. Mulai dari masyarakat sekitar masjid yang jumlahnya tak banyak, sampai sekarang yang jumlahnya ratusan dan berasal dari daerah-daerah lain.

Begitu banyak yang dapat menjadi pelajaran bagi kami hingga saya sendiri tak mampu berkomentar banyak tentang beliau. Akhir kata, hanya syukron katsiron yang dapat kami ucapkan atas hikmah yang banyak kami terima hari itu. Bismillah, semoga kita semua bukan termasuk golongan orang yang merugi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tangan Tuhan atau Tangan Tuan? part I

CLIMB

Tangan Tuhan atau Tangan Tuan? part II