Politik Kampus
Sebagai seorang yang baru belajar sekelumit tentang
organisasi, secuil tentang politik, dan sebuih tentang pentingnya pengabdian,
sekarang saya dihadapkan pada persoalan memilih. Persoalan klasik yang tetap
saja tidak mudah untuk dipecahkan.
“Hai Du, siniii, gabung aja ama kita. Penting nih, darurat.
Semua calon meragukan nih, kita harus bertindak sesuatu”
“Du, siapa lagi kalo bukan si A yang kita pilih? Lo mau si B
menang dan memimpin? Lo mau lembaga ini dipimpin ama orang luar yang nggak ngerti apa-apa?, jadi tim sukses A ya Du?”
“Du, tau nggak? Kita bikin partai lho, namanya partai
golput. Keren kan? Pokoknya nggak ada politik disini, yang ada kita cuma fokus
akademik”
“Lo ditawarin partai nggak? Terus tanggapan lo gimana? Gue
harap lo tetep dengan pendirian lo”
Begitu banyak orang bicara soal politik sekarang, mulai dari
yang amat serius sampai sekedar bercandaan semuanya tentang memilih satu
pemimpin. Hmm, sepertinya saya cukup jadi penonton yang baik saja dalam hajat
besar ini. Apalah kata orang, bukannya saya tak peduli tapi ini memang hakku.
Berusaha menjadi pengamat yang baik adalah apa yang menjadi kewajibanku
sekarang.
Setahun lebih masa perkuliahan, tentunya sadar tak sadar saya
tau sedikit banyak hal. Salah satu hal itu adalah politik. Meskipun, sejujurnya
sampai sekarang saya belum menemukan motiv yang jelas untuk terlibat
didalamnya. Entahlah, semua ini membuatku bingung sendiri. Apakah saya terlalu
penuh pertimbangan?, saya seperti berada ditengah-tengah semua ini.
Banyak teman-temanku dari lembaga A yang berbondong-bondong
mendaftar ikut ke lembaga dengan level lebih tinggi. Apakah mereka tahu alasan
mereka mendaftar?, sebagian besar dari mereka bilang tidak tahu. Terus, apa
yang menjadi tujuan mereka di lembaga tersebut?. Aneh memang, tapi entahlah.
Sekarang saya bertanya kepada anda, bagaimana pendapat anda
tentang sistem khilafah dalam Islam?. Indonesia memang terbukti sebagai negara
dengan populasi muslim terbesar, maka tak heran banyak pihak yang menginginkan
sistem khilafah di Indonesia. Tidak mudah memang, karena pemahaman kita tentang
khilafah sendiri masih dangkal. Mungkin kebanyakan dari kita menganggap
khilafah adalah sistem kerajaan atau monarchi seperti yang dianut Arab Saudi
sekarang. Padahal sebenarnya bukan itu. Jauh daripada itu, sistem pemerintahan
islami adalah solusi saat ini. Mengapa demikian?
Sebuah kampus bisa
dianalogikan sebagai suatu kesatuan sebagaimana halnya negara. Jadi, pastilah
ada politik dan oknum-oknum tertentu yang terlibat didalamnya. Dan layaknya
Indonesia, kampus ini pun mayoritas mahasiswanya muslim. Setelah membaca beberapa
tulisan dan kabar dari sana-sini, saya pun sedikit banyak tahu bahwa Islam
telah menjadi kekuatan politik papan atas disini. Bagus kan? Oke, saya sebagai
muslim pasti bilang hal itu bagus. Maka tak heran banyak yang mendukungnya.
Tapi bagi yang mau tahu lebih dalam, jelas lah bahwa ada cara-cara yang ganjal
tentang sistem didalamnya. Aduh, panjang
kalo dijelasin disini….
Komentar
Posting Komentar