Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Tahap 2: Tes Psikologi -CPNS Series Part IV
Tidak lama setelah pengumuman hasil SKB tahap 1, yaitu TPA OTO Bappenas, SKB tahap 2 pun dilakukan. SKB tahap 2 ini berupa tes psikologi yang terdiri atas rangkaian tes selama 2 hari. Karena kondisi pandemi covid-19 yang belum terkendali, akhirnya panitia memutuskan tes ini dilakukan secara daring atau online. Mungkin akan menjadi angkatan CPNS satu-satunya yang melaksanakan tes secara daring.
Hari pertama tes dibuka dengan semacam seremonial. Ada sambutan
dari pihak Bappenas dan juga disertai menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama. Tes
dimulai sekitar pukul 08.00 dan berakhir sekitar pukul 14.00 dengan rangkaian
tes berupa pengisian daftar riwayat hidup, tes psikologi (saya lupa nama-nama
tesnya), dan membuat presentasi dengan tema yang telah ditentukan panitia. Dari
awal sampai akhir, seluruh peserta diwajibkan tetap di ruang zoom dengan video
diaktifkan sehingga selama pengerjaan tetap terekam oleh panitia.
Bagi saya dengan situasi di desa, tes daring ini menjadi
tantangan tersendiri, terutama terkait stabilitas internet. Akhirnya saya
memutuskan untuk numpang di wifi tetangga karena saya tidak yakin dengan
stabilitas jaringan internet berbekal mobile
hotspot hehe. Oya, selama tes ini
seluruh peserta juga diwajibkan memakai pakaian putih dan bawahan hitam layaknya
tes luring. Terdapat pula background zoom
yang disediakan panitia untuk dipakai semua peserta sehingga semuanya terlihat
seragam. Di samping itu, setiap sub tes juga terdapat daftar hadir yang harus
diisi.
Di hari kedua terdapat 2 jenis tes, yaitu diskusi kelompok
tematik (diskotik) dan wawancara psikologi. Diskotik merupakan diskusi dengan
kelompok yang terdiri atas sekitar 4-5 orang dengan tema yang diberikan saat
itu juga oleh pemandu. Jadi sebelumnya peserta telah dibagi dalam kelompok-kelompok
diskotik dengan jadwal dan ruang zoom yang ditentukan panitia. Panitia akan
memberi notifikasi via WA jika sudah waktunya untuk memasuki ruang zoom. Diskusi
ini kalau tidak salah (saya agak lupa) berlangsung sekitar 30 menit.
Adapun untuk wawancara psikologi, peserta dipersilakan antri sesuai jadwal untuk masuk ke ruang zoom yang telah ditentukan. Jadi, panitia membagi kelompok peserta dalam beberapa ruang zoom sehingga peserta yang antri diharapkan standby menunggu dan senantiasa cek WA karena bisa jadi antrian dipercepat atau sebaliknya. Wawancara ini dijadwalkan 30 menit untuk masing-masing peserta dan bisa jadi lebih cepat atau lebih lama. Selain berisi wawancara, peserta juga dipersilakan mempresentasikan materi yang telah dibuat pada hari sebelumnya. Lagi-lagi, kondisi jaringan internet menjadi salah satu kunci dalam wawancara dan diskusi daring semacam ini. Oya, isi wawancara sendiri layaknya wawancara psikologi pada umumnya, misalnya tentang alasan memilih instansi dan formasi, alasan memilih topik presentasi, serta pertanyaan yang sifatnya studi kasus.
Pengumuman Hasil
Selang beberapa minggu, Bappenas akhirnya mengumumkan hasil
tes psikologi. Tidak ada nilai kuantitatif dalam hasil tes ini, melainkan
terdapat 3 macam rekomendasi, yaitu memenuhi
syarat untuk diangkat, masih memenuhi syarat untuk diangkat dengan beberapa
pengembangan, dan kurang memenuhi
syarat untuk diangkat. Peserta dengan rekomendasi memenuhi syarat untuk diangkat dan masih memenuhi syarat untuk diangkat dengan beberapa pengembangan berhak
lolos ke SKB tahap 3 sedangkan peserta dengan hasil rekomendasi kurang memenuhi syarat untuk diangkat
berarti gugur di tahap SKB 2 ini.
Tidak seperti pada SKB tahap 1 yang menggugurkan banyak
sekali peserta, SKB tahap 2 ini Alhamdulillah sebagian besar peserta lolos dan
hanya segelintir aja yang kurang beruntung.
Ok, sekian tulisan pengalaman saya mengikuti SKB tahap 2
Bappenas dalam tes CPNS 2019. Semoga bermanfaat. Jika berkenan, silakan lanjut
membaca tulisan tentang SKB 3, yaitu tes wawancara.
Terima kasih.
Komentar
Posting Komentar