Bicara Tentang ---

Konon katanya, di suatu hari, ketika itu ---

Tanpa disadari, banyak tulisan yang diawali dengan kata-kata demikian. Kata-kata yang memberikan arti waktu, jarak dan perjalanan. Tanpa disadari, banyak tulisan yang akhirnya berakhir pada karya naratif yang konstan. Kurang memberikan arti dan hanya mengalir pararel dengan berlarinya waktu. Pun semoga hidup kita tidak demikian. Semoga ---

Sebagai salah satu pengagum karya-karya Tere Liye, beberapa tulisannya memang sengaja dibuat mengalir. Dibuat dari awal permulaan. Bahkan ada beberapa karya yang sama penokohannya. Namun, saya tetap belum jemu membaca tulisannya. Karena Ia selalu jeli menyisipkan makna-makna tersurat dalam setiap pilihan kata yang diambilnya. Karya Ia amat lihai membuat alur yang seperti pada umumnya mengalir, namun dengan konflik batin dan nilai-nilai yang berbeda. Pun semoga hidup kita demikian. Semoga ---

Meskipun sekarang saya merindukan saat ketika hanya ada saya dan novel. Kapan saya terakhir kali menamatkan novel? Miris. Menjadi “pekerja tulis” memang tidak ada tuntutan membaca hal-hal yang disukai. Bahkan harus banyak mengorbankan untuk membaca tulisan-tulisan lain untuk memenuhi target tulisan. Bersyukurnya saya adalah karena ilmu datang dari mana saja. Bukan semata dari hal yang disukai. Bukan semata dari membaca sesuai yang menjadi hobi. Bersyukurlah ---

Hujan sore ini memang terasa sangat cocok berteman dengan berlembar-lembar karya orang yang kita sukai. Hujan sore ini memang cocok dihabiskan dengan berkumpul keluarga atau teman. Kenyataannya hujan sore ini berhasil melepas satu teman pergi dari kota hujan.

Seorang teman yang sangat terkenal dengan kebaikan hatinya. Alhamdullah, bersyukur dipertemukan dengan teman sebaik dia.
Seorang teman yang banyak memberikan kata-kata motivasi melalui status-status social medianya. Teruslah berbagi kebaikan kawan.
Seorang teman yang meskipun jarang bertukar kata dalam chatting dan bertatap muka. Namun, tetap terasa akrab ketika bersua.
Seorang teman yang mengaku di tingkat kealayan yang sama dengan saya haha
Sukses di jalan yang kamu pilih dan Alloh pilihkan untukmu Sob ---

Ah, hujan sore ini nampaknya kembali berhasil melenakan memori saya untuk menulis tentang kalian. Trio *******. Begitu sementara  -atau mungkin selamanya- nama sebuah grup WA yang berisi saya dan kalian. Kapan grup tersebut dibuat? Maafkan kelupaan saya. Satu grup yang sampai sekarang masih aktif dengan diskusi ramai ala wanita dan pria yang beranjak dewasa dan sedang mencoba meniti jalan masing-masing. Satu grup yang  dari grup itu saya banyak mengetahui dalam dari seorang wanita -karena si wanita itu hampir meluapkan cerita-ceritanya pada 2 orang pria yang hanya bisa mendengarkan dan lebih banyak berpikir logis. Satu grup yang isinya orang-orang sibuk –kecuali saya- namun entah kenapa selalu meluangkan waktu menengok grup itu. Satu grup yang membuat saya mengerti perjuangan seorang pria dan seorang wanita yang sama-sama berusaha mendapatkan pasangan melalui jalan yang syariah dan akhirnya mereka dipertemukan.

Trio *******. Pertemuan dengan kalian hanya sebentar. Samar-samar masih teringat pertemuan kita di sebuah tempat makanan yang hits kala itu. Ngga tau sekarang masih ada ngga ya. Pun untuk membahas hal kepanitiaan di kampus, bukan untuk sekedar makan dan kongkow. Samar-samar masih teringat pertemuan kedua kita di tempat makan (lagi) yang memang kita rencanakan (setelah berkali-kali gagal). Lainnya? Hanya melalui grup.

Trio *******. Biarkan saya menjadi alasan kita tidak jadi backpacker bareng Malaysia-Thai padahal tiket sudah di tangan. Hangus karena saya yang lebih memilih prioritas lain ---

Dan siapa sangka pertemuan kita selanjutnya adalah di resepsi pernikahan si wanita. Yap, grup Trio ******* seperti menjadi salah satu saksi perjalanan si wanita hingga akhirnya dia menambatkan sisa hidupnya pada seorang pria. Semoga, suaminya kini tak ambil cemburu melihat kedekatan istrinya dengan dua pria jomblo dalam sebuah grup WA haha ---

Selamat. Selamat pada si pria dalam Trio ******* yang membuat saya belajar idealisme. Belajar Srawung karo warga. Belajar tentang semangat pantang menyerah. Belajar membaur dengan masyarakat. Belajar untuk tetap istiqamah mencari ilmu agama. Belajar tentang kekuatan usaha dan doa. Belajar tidak peka terhadap wanita wkwkwk

Selamat. Selamat pada si wanita dalam Trio ******* yang membuat saya belajar tentang wanita. Tentang wanita yang membingungkan ahaha. Tentang wanita yang terus berusaha maju. Tentang kekuatan usaha dan doa. Tentang memahami lebih dalam isi hati dan pikiran seorang wanita. Tentang bangkit dari sakit dan terus berusaha. Tentang rumah tangga –yang ini belum banyak cerita sih karena dia akan lebih banyak cerita di  www.keluargajanuarto.com-

Sekian---




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tangan Tuhan atau Tangan Tuan? part I

CLIMB

Tangan Tuhan atau Tangan Tuan? part II