KKN PPM, sebuah instan program #KKNstory part 5
Mungkin sama seperti di Universitas
lain, KKN di UGM pun dinilai dihitung berdasarkan jam kerja efektif. Yoi, 288
jam untuk 42 hari KKN. Hmm… sebenarnya jika benar harus seperti itu. Saya dan
banyak teman lainnya yang tak usah bersusah payah untuk berangkat ke tempat
KKN. Kenapa? Karena untuk segala persiapan KKN pun memerlukan waktu bahkan
lebih dari 288 jam. Selesai kan? Terpenuhi kan jam efektif kita? Bahkan
teman-teman saya yang KKN di tempat yang cukup jauh melakukan persiapan
beberapa bulan sebelum berangkat.
Yap, itu lah sistem yang sekarang
berlaku di beberapa Universitas. Pastinya ini semua diterapkan dengan berbagai
pertimbangan. Mungkin kalau tak diatur 288 jam efektif, nantinya akan banyak
mahasiswa yang terlalu banyak main dan melupakan tugas KKNnya karena secara KKN
benar-benar mengambil jatah liburan 2 bulan. Bukan waktu yang sebentar kan,
apalagi jika kemungkinan pulang lebaran sangat kecil.
Bicara tentang tugas KKN, KKN PPM
pastinya menitikberatkan pada program pemberdayaan masyarakat. Tak hanya satu
arah dari mahasiswa, namun juga melibatkan kerja sama dengan warga dalam setiap
kegiatannya. Meskipun, di lapangan hal itu tak mudah untuk dilakukan. Yep, KKN
PPM merupakan instan program yang hanya 2 bulan. Itu adalah waktu yang sangat
singkat untuk melakukan beberapa program pemberdayaan masyarakat sampai tingkat
pencapaian tertentu. Karena kami tahu membangun pola pikir masyarakat
memerlukan waktu yang panjang.
Pertanyaannya adalah Jadi sekarang kudu gimana? Saya sudah
terlanjur di tempat KKN nih. Akhirnya yang dilakukan adalah program-program
instan seperti penyuluhan, sosialisasi, plangisasi, dan pelatihan teknis.
Sebenarnya semua itu butuh pendampingan lanjut jangka panjang. Tapi, apalah
daya. Inilah yang bisa kami lakukan sekarang. Yang kami harapkan hanyalah
program kami yang bisa diterima masyarakat dan bermanfaat. Kami secara teknis
tak dapat mengawal keberlanjutan program-program itu.
Komentar
Posting Komentar