21 !!



Hay kamu, apa kabar? Masih ingat denganku?
 
Sembari mencoba memutar memori, mencoba mengingat-ingat tentang siapa dia, dan otak ini kubiarkan berjalan menyusuri waktu. Aku menatap keluar kamar dan seperti baru melihat langit malam yang begitu cerah tanpa noda. Noda-noda itu adalah bintang-bintang yang menghiasinya. Noda itu adalah rembulan yang dengan anggun menjadi ratu di malam ini. Langit di malam ini, langit diatas kamarku, diatas Indonesiaku. Dan aku baru saja akan melewatkan keindahannya.

Hay kamu, apa kabar? Masih mencoba mengingat siapa aku? Hay, dalam beberapa jam umurmu akan genap 21 tahun kan? Aku tahu umurmu bertambah dan pasti kamu telah jauh melangkah daripada aku disini. Kamu telah jauh menapaki waktu yang semakin mendewasakanmu dibanding aku disini. Hay kamu, Lupakah kamu dengan aku?
 
Langit yang masih terlihat sama. Langit dengan noda-noda yang menghiasinya. Langit maha luas yang aku baru menyadari keindahannya. Makhluk kecil ini memang tak berdaya di dihadapan-Mu. Sekedar mengagumi langit ciptaan-Mu saja aku malu. Sekedar mengingat dia saja aku kesulitan. 

Hay kamu, kamu adalah aku di usiaku 21 tahun, pastinya kamu masih mengingat aku disini. Pastinya kamu masih mengingat hari-hari ini, mengingat bulan demi bulan yang aku lewati di usiamu 18 tahun ini. Aku hanya ingin bercerita kepadamu, sedikit mengetuk pintu memorimu. Tak lama, karena pastinya kamu selalu sibuk dengan berbagai hal. Aku pun sama, tak punya waktu banyak untuk berbicara denganmu. Kamu tau kan aku sekarang mahasiswa baru. Sebuah lingkungan baru dengan sejuta harapan yang membawaku ingin menapakinya tanpa menyiakannya. Kamu tau aku sekarang berjalan, bahkan berlari, dari rapat satu ke rapat lainnya. Meloncat dari satu program kerja ke program lainnya. Mencoba bergaul dengan berbagai macam orang dengan sifatnya masing-masing. Mengenal gerak lembaga kampus. Tak banyak yang aku harapkan, aku hanya ingin menyumbangkan bagian diriku untuk perubahan yang lebih baik. Hay kamu disitu, apakah kamu masih mendengarkan celotehku? Atau kamu masih terlalu sibuk untuk sedikit saja mendengarkanku?

Hay kamu, apa kabar sekarang? Kamu masih ingat kan tekadku untuk yang menyiakan kesempatan kuliah ini. Aku tak punya apa-apa selain doa dan semangat. Dan sekarang aku pun bukan orang hebat dengan kesibukanku. Mobilitasku pun masih terbatas karena belum ada motor yang mau jadi temanku, dan aku tak menjadikannya sebuah keterbatasan, karena aku tau kemampuan diriku tak berbatas dengan adanya motor aku tidak. Kamu tahu, dengan sepeda aku memulai langkah setiap hari, bersepeda menjemput harapan. Tak pernah aku kira aku mampu mengayuhnya jauh sejauh ini, sejauh aku mencari pengalaman berbagi ilmu dengan anak-anak SMP, memberikan les privat. Dan aku sangat senang ketika pertama kalinya mendapat upah dari jerih payahku sendiri.

Hay kamu, aku sungguh ingin tahu seperti apa kamu sekarang. Masih kah kamu sering tertidur kelas? bagaimana perkembangan blog dimana tempat aku menulis? Masihkau kamu melanjutkan keisenganku menulis di blog? Dan hay, bagaimana dengan si”dia”? Apakah ada kemajuan antara aku dan dia?

Hay, ini aku tulis segala target-targetku. Segala keinginan masa muda dan masa mendatang. Target pencapaian jangka pendek dan jangka panjang. Apakah target-target itu telah aku capai?. hmm.. Sepertinya aku sudah terlalu panjang bicara padamu. Sedikit tak bijak. Dipungkasan kunjunganku ini aku hanya ingin mengingatkanmu tentang beberapa tekad yang aku utarakan kemarin. Tentang tujuan utama kita, tentang priotitas, tentang rencana kuliah, tentang rencana organisasi, tentang keluarga, tentang rencana hidupku. Aku tahu kamu pasti akan atau telah merasakan kejenuhan dengan rutinitasmu. Tapi, tetaplah pegang tekad, janji-janji, dan harapan itu.

Yap, sekian dari aku, Duha di usia 18 tahun.
 Selamat 21 :) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tangan Tuhan atau Tangan Tuan? part I

CLIMB

Tangan Tuhan atau Tangan Tuan? part II