Novel, novel, dan novel.
Dua tahun lalu, seperti biasa saya menyelinap ke
perpustakaan sekolah saat waktu kosong untuk sekedar berburu buku pastinya. Hoho, jangan pikir bahwa saya adalah
kutu buku yang bacaannya adalah buku-buku tebal dengan banyak istilah aneh
karena saya hanyalah orang yang iseng dan suka membaca novel. Alhamdulillah,
perpustakaan IC memiliki fasilitas lengkap dan koleksi bukunya lumayan banyak,
apalagi novel-novelnya yang selalu update sehingga memberi peluang melampiaskan
hobi saya. Hmm, jadi kangen perpus IC
nih. Sekarang di kampus, perpus fakultas hanya berisi buku-buku materi kuliah.
Enggak ada novel dan sebangsanya. Alhasil sekarang saya kekurangan stok bacaan.
Kok jadi cerita gini ya…hehe
Saya mau cerita nih tentang salah satu novel yang pernah
saya baca. Galaksi kinanti adalah salah satu novel ter-apik yang pernah saya
baca. Ceritanya bagus dan menggugah, gaya bahasanya khas penulisnya, pokoknya
sempurna deh di mata saya. Novel ini
sarat isi dan pesan. Penulis galaksi kinanti, Tasaro G.K, seakan-akan begitu
menjiwai apa yang ditulisnya ini. Sebenarnya gimana sih isi cerita dalam novel ini?, oke2 saya akan mencoba
membaginya sedikit. Novel ini bercerita tentang Ajuj, Kinanthi, dan hubungan
yang terjalin antara keduanya. Bermula dari pertemanan di waktu kecil yang
sudah dibumbuhi dengan konflik. Pertemanan mereka adalah seperti hubungan
terlarang. Ajuj sebagai anak seorang…., sedangkan kinanti adalah anak seorang
penjudi yang mana keluarganya selalu menjadi cercaan warga. Cerita berlanjut
dengan kehidupan kinanti yang (bisa dibilang) dibuang oleh orang tuanya.
Perjalanan kinanti yang penuh liku dan memilukan. Mulai dari sekolah di Bandung,
bekerja sebagai TKI yang terlunta-lunta di Jazirah Arab, Amerika sampai ia
mendapatkan kesuksesan hidupnya disana. Kisah cinta Ajuj dan Kinanti tidaklah
sederhana. Hmm…saya sampe bingung bagaimana menggambarkannya.hehe. Novel ini
mengambil setting di 4 tempat berbeda, yaitu Gunung Kidul Yogyakarta, Bandung,
Arab, dan Amerika. Tasaro menyelipkan novel ini dengan pesan-pesan ketuhanan,
tradisi dan budaya, sosial. Sebut saja ketika dia bercerita tentang lingkungan
Gunung Kidul yang Islamnya masih begitu njawa (Islam kejawen), tentang
penderitaan TKI di tanah rantau yang tak pernah selesai serta tentang pemikiran
Kinanti tentang esensi sebuah keyakinan/ beragama.
Berbicara mengenai novel dan buku bacaan sejenisnya, saya
lagi butuh referensi nih. Tolong di share ke saya ya via coment dibawah. Novel
apa yang sedang bagus di baca sekarang, atau novel terbaru, dsb.
Terakhir, ada quote bagus di minggu ini. Saya lupa itu
perkataan siapa, tapi kira-kira bunyinya seperti ini,
Banyak orang yang tidak bahagia. Bukan karena tidak menemukan kebahagiaan, tapi karena tidak berhenti untuk menikmatinya.
Komentar
Posting Komentar