Success Skill
Success is not just about winning, but success is about starting the
game and finishing it.
Success is not just about achieving your goal, but realizing your potential.
Success is about you and yourself
Success is a synergy, success is a choice, and success is a mindset
Let’s start, light up your idea
Apa yang anda rasakan jika tiba-tiba anda di buang di suatu tempat yang
asing tanpa bekal apapun? Tanpa barang berharga? Tanpa dompet dan tanpa uang
ataupun HP?. Hal itulah yang yang saya dan teman-teman satu fakultas saya
alami. Dalam rangkaian acara yang disebut “success skill” kami diwajibkan
mengikuti game yang disebut ‘survival game’ dimana gambaran dari game ini
adalah seperti pertanyaan saya diatas. Kami dibentuk menjadi beberapa kelompok dan
dalam waktu kurang lebih 7 jam (08.00-14.00) kami harus mendapatkan uang
sebesar Rp 500.000,00 dan 50 kartu nama berbeda.
Setelah semuanya siap, kami
pun memulai perjalanan dengan bis yang telah disediakan panitia. Entah dimana
kami akan diturunkan, tak ada yang tau. Ada rasa tak sanggup, tapi saya
berusaha untuk meyakinkan diri saya bahwa saya bisa. Waktu menunjukan pukul
09.30 dan bis menurunkan kami di dekat Tugu Jogja, tepatnya di Pasar Kranggana.
Melihat kondisi sekitar kami berpencar menjadi 3 kelompok kecil. Singkat
cerita, tanpa adanya HP kami pun miskomunikasi dengan yang lain dan susah
koordinasi. Saya sendiri selama satu jam lebih berusaha mendapatkan kartu nama
sembari mencari lowongan pekerjaan. Menyusuri pasar kranggan yang tak terlalu
ramai dan hasilnya nihil, kami belum dapat uang. Berjalan dari pasar kranggan
lalu Tugu dan dilanjutkan ke Malioboro. Menyusuri perkampungan di sekitar jalan
Mangkubumi dan kembali ke Tugu. Di lampu merah perempatan Tugu saya membagikan
brosur salah satu perusahaan pada pengguna jalan, hasilnya kelompok saya
mendapat sedikit uang. Di lain sisi, teman satu kelompok saya yang lain bekerja
berjualan kue keliling.
Selesai membagikan brosur saya dan satu teman saya mencari pekerjaan
lain untuk memenuhi target sesuai kesepakatan panitia. Kami berdua berjalan di
perkampungan sekitar Tugu, kalau tidak salah Cokrodiningrat nama kampungnya.
Beberapa tempat makan telah kami sambangi demi mendapatkan kerja, apapun
pekerjaannya. Udara yang panas hampir membuat kami putus asa setelah beberapa
kali ditolak. Namun, Alloh SWT mempunyai rencana sendiri. Pukul 11.00,
alhamdulillah kami berdua mendapatkan pekerjaan di sebuah rumah makan yang
cukup besar. Setelah beberapa lama berkata-kata dengan supervisor, akhirnya kami mendapatkan pekerjaan membuat/tepatnya merangkai kertas
untuk bungkus produk makanan rumah makan tersebut. Pekerjaan ini lumayan mudah
bagi kami jika dibandingkan teman-teman lain yang harus mengamen, tukang
parkir, tukang sapu, kuli angkat dsb. Karena waktu yang terbatas kami harus
selesai jam 13.00 dan kumpul satu kelompok di pasar Kranggan. Untuk menghemat
uang kami dapat, kami pun berjalan kaki kembali ke kampus. Huh, melelahkan tapi
penuh pelajaran dari game ini.
Di dunia ini, sebagai individu disamping kita harus
bersosial kita juga dituntut untuk bisa survive secara personal. Karena life is
never flat, sudah sewajarnya kita menngembangkan segala potensial yang ada pada
diri for the better
life. Tetapi dari semua itu tentulah kita harus selalu
ingat akan pencipta kita, Tuhan kita, Alloh SWT. Bersyukur adalah hal yang
wajib dilakukan atas semua nikmat-nya. Semuanya harus berjalan dengan seimbang
antara Usaha dan Do’a.
Salamat datang
Bahagia, selamat datang di hidup yang lebih baik, Kawan...
semangat dek...
BalasHapuswe are success people
(bisma ridhowi)
Jadi teringat SS..
BalasHapuspas succs skill aku dapat 330 ribu :)