Kota Ku yang Terlupakan
Senin, 29 Juli 2013
10.00
Seketika aku memperlambat speed motorku. Setelah dari “Kota
Gudeg” berlari dengan kecepatan penuh, sekarang
terpaksa motor ini hanya mampu berjalan kurang dari 40 km/jam. Terlihat di
depanku deretan truk-truk besar pengangkut berbagai material. Truk sembako,
pengangkut semen, truk elpiji, pertamina, pengangkut pasir, serta berbagai bis
dan kendaraan pribadi ikut berlomba berdesak-desakan di jalan sempit yang
sedang ku lewati ini.
Seperti begitu “istimewa”nya jalan ini sehingga di
kanan-kiri jalan sering kali aku lihat notice
; “Hati-hati banyak lubang” ; “Banyak tikungan”; “Hati-hati, Rawan kecelakaan”.
Ada rasa ngeri dan takut ketika melihat rambu-rambu itu. Tapi,
bukan perasaan ngeri untuk melewatinya. Bukan ngeri, tapi lebih tepatnya miris.
Ya, aku miris melihat kotaku yang lama tak ku kunjungi, lama tak ku sapa.
Aku memang bukan orang yang sering lalu lalang di kotaku
sendiri. Aku memang bukan orang yang mengenal dekat seluk beluk kotaku. Dan aku
bukan orang yang lama menetap di kotaku ini.
Yang aku tahu kota ini begitu kaya.
Yang aku tahu kota ini terkenal dengan hasil tambangnya yang
melimpah.
Yang aku tahu, semen, minyak bumi, bijih besi, pupuk, aspal,
elpiji, dan batu bara semuanya dieksplor dari bumi kota ini setiap hari.
Dan yang baru aku tahu, kota ini seperti terlupakan. Ditengah-tengah
kekayaan alam yang tak akan kunjung habis, wajah kota ini seperti Ibu yang
merintih melihat kepergian anaknya. Wajah yang lusuh, kusam, penuh debu.
Terlihat jelas teriakan jalan yang merintih karena tua. Truk-truk
tak tahu diri itu semakin menambah beban beratnya. Tak mengenal lubang, tak
mengenal debu, tak mengenal macet, dan tak mengenal waktu. Truk-truk itu terus
membawa hasil alam tanpa sedikit pun peduli dengan alam yang dilindasnya.
Inilah wajah kotaku. Kota yang terlupakan. Kota yang kelak
akan menjadi muara rantauku.
sebetulnya,tulisan ini ckp bagus..hanya sj,mengapa tdk disebutkan nama kotanya..?
BalasHapusCilacap mas nama kotanya.
BalasHapusditampilkan atau tidak juga ngga ngaruh menurut saya.