20 tahun yang Terasa seperti 13 tahun
Ketika waktu kita rasakan semakin cepat berlariKetika kita selalu terasa dikejar-kejar olehnyaKetika 24 Jam sehari seakan tak cukup lagi untuk kitaApakah ini pertanda kita telah kufur terhadap nikmat-Nya
Sejenak aku sisihkan waktu untuk merenung. Sekedar muhasabah
diri. Tapi, setelah 5 menit berlalu. Yap, aku sedang nggak bisa menerung,
apalagi muhasabah diri. Dan sekarang aku hanya menapak tilas kejadian-kejadian
centong yang aku alami seharian ini.
Dheerrr, suara detak jantung ini dalam sekejap naik. Kenapa?
Karena aku melihat motorku dalam keadaan seperti ini…
motor yang menjadi korban |
Aku nggak tau kenapa motorku tercinta bisa kayakgitu. Yang pertama
aku pikirkan adalah ada yang salah dengan posisi parkirku sehingga satpam
membuat aku jera dengan membuat motorku sedemikian nistanya. Kasian…pukpuk
Aku mendekat dengan masih menyisakan debar hebat sampai
diatas motor aku dapati secarik tulisan.
Dalam hati, saya berteriak “Centooongg….!!!” #ups
Karena weekend kali ini aku dan temen-temen centongku ada
acara di luar kota, maka mulai lah aku membersihan motorku. Barang menjijikan,
sampah, air(entah air apa), helm yang basah, dan ban yang gembos. #Pufff… Sore
itu pukul 17.00 waktu jam Hpku dan ternyata kemalanganku belum habis. Hujan
deras tiba-tiba mengguyur, berkah Tuhan ini aku sambut dengan duka. Gimana tidak?
Ditemani hujan aku menuntun motor ke tempat isi angin. Untungnya, Alloh
memberikan teman baik yang masih bersedia menemaniku. Terima kasih Atandinata
Singkat cerita aku pun ditinggal rombongan dan dengan
terpaksa berangkat ke lokasi malam hari, dengan hujan yang masih setia
mengguyur bumi Alloh, dengan helm basah yang semakin membuat kepalaku cenat-cenut
karena kedinginan.
Yap, hari ini aku genap berkepala dua(serem amat ya punya
dua kepala). 20 tahun sudah aku menginjakan kaki bumi Alloh, menjadi makhluk
yang paling sempurna penciptaannya. 20 tahun yang aku jalani dengan pencarian.
20 tahun | Yap, aku 20 tahun sekarang.
Ketika dulu aku berantai-andai untuk merantau, sekarang aku
sedang merasakannya. Ketika dulu aku senang menatap kakak-kakak kuliahan yang
mantap menyambut masa depan, sekarang aku sedang menikmati dunia perkuliahan. Ketika
dulu aku tak berani bercita-cita untuk di UGM, sekarang aku bangga menenteng
almamater kampus kerakyatanku.
20 tahun bukan lah waktu yang singkat. Siapa yang masih
ingat moment ketika kita berlatih berjalan dulu? Siapa yang masih ingat moment
ketika kita pertama kali berangkat ke sekolah?. Yap, 20 tahun telah membawa
perubahan yang sangat besar pada kita. Maka, masih pantaskah aku merenung
dengan usia 20 tahun ini yang terasa cepat?. Bersyukur, kadang-kadang menjadi hal yang aku
lupakan.
#SKIP, tiba-tiba
kecentongan temen-temenku muncul. Nggak tahu harus ngomong apa
tiup lilin...haha |
Akhirnya aku tiup lilin di 10 menit terakhir hari ulang
tahunku. Entahlah, aku merasa deJavu ketika 7 tahun lalu. Usia 13 tahun yang
nggak kalah centongnya dengan hari 20 tahunku ini.
Terakhir, terima kasih kepada Alloh, keluarga, teman-teman
semua yang telah menemani di 20 tahunku. Alhamdulillahirobbil’alamin, Alloh
maha Tahu jalan yang terbaik bagi hamba-Nya.
Komentar
Posting Komentar