FTP Care #2 “Senyuman Dibalik Keterbatasan”



Selang satu pekan setelah bersuka ria dengan adek-adek panti asuhan, alhamdulillah kami diberi kesempatan untuk kembali menjelajahi sudut Yogyakarta yang tentunya akan memberi saya dan teman-teman FTP Care banyak hikmah dan pelajaran. Ohya, ngomong-ngomong tentang FTP Care, alhamdulillah sekarang komunitas ini sudah semakin banyak anggotanya. Selain itu telah terbentuk pula beberapa devisi yaitu : Devisi Panti Asuhan, Devisi Anak Jalanan, Devisi Anak Berkebutuhan Khusus(ABK), Devisi Desa Binaan(Desa Mandiri Pangan), Devisi Dana Usaha, serta Devisi Publikasi Dokumentasi. Yap, kayaknya cukup segitu saja sekilas profil FTP Care. Sekarang, yuk kita jalan-jalan lagi….
Tempat yang kami kunjungi kali ini adalah sebuah SLB di daerah Ngaglik, Sleman(lupa nama SLBnya…). Jenis SLB ini adalah A,B,C,D, jadi hampir semua jenis keluarbiasaan ada disini dari mulai tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, tuna wicara, autis, tuna dhaksa, dan ganda. Namun, kali ini tidak ada murid tuna netra karena belum lama ini telah lulus. Sebenarnya, rencana awal FTP Care kali ini adalah kegiatan FTP Mengajar. Namun, karena susahnya mendapat SD yang sesuai kriteria kami pun memutuskan untuk melaksanakan kegiatan di SLB. Sekilas cerita saja, ketika survei saat itu adalah pertama kalinya saya mengunjungi SLB. Setelah berbicara dengan pihak sekolah, Saya dan Mas Hardi diajak untuk menyusuri kelas demi kelas dalam bangunan yang tidak luas dan sedang dalam perbaikan tersebut. Berbeda kelas, berbeda pula jenis anak yang kami temui (aduhh, saya mulai susah nih gimana deskripsiinnya…..). Salah satu hal yang membuat saya terdiam lama adalah ketika bersalaman dengan tiga anak berusia kira-kira 6 tahun dan secara bergantian mereka dengan susahnya mengucapkan kalimat semalam siang mas kepada kami. Butuh waktu lama dan bimbingan guru untuk mengucapkan satu kalimat itu. Bahkan salah satu dari mereka belum bisa mengucapkannya dan hanya tersenyum. Senyum semangat dibalik keterbatasan. Saya terdiam, sejenak merenung. Berapa banyak kalimat yang keluar dari mulut saya dari tadi pagi? Satu jam lalu? Atau lima menit lagi?. Ya Alloh SWT, betapa nikmat-Mu ini lebih dari tak hingga.

“Dan nikmat Tuhanmu yang mana yang kamu dustakan?”(Q.S. Arrahman)

Setiap hari kita hidup dalam jasmani dan rohani yang normal. Apakah setiap hari kita mengucapkan syukur kepada-Nya?. Ketika melangkah, berfikir, berbicara, menulis, mendengar dan makan, apakah kita bersyukur atas semua itu?. Atau jangan-jangan kita menganggap semua itu adalah suatu kewajaran semata yang tak perlu disyukuri?. Apakah kita harus beralibi sibuk sehingga untuk berhenti sejenak untuk mendengarkan adzan pun tak sempat?, sejenak mengingat Alloh SWT dan berdoa setelah sholat menjadi sesuatu yang jarang dilakukan?. Kalau begitu, tak ada bedanya kita dengan seonggok daging berjalan yang menunggu membusuk. Dan sekarang kita membawa sampah busuk di perut kita kemana-mana. Seonggok daging yang hanya berpikir untuk hidup di dunia tanpa menengok bahwa ada yang kekal dan abadi setelah dunia.

Mana yang ABK mana yang bukan nih?
Oke, kembali ke FTP Care, kali ini saya dan teman-teman mengadakan kegiatan pelatihan gosok gigi dan cuci tangan yang baik yang benar, menghias roti, serta membuat bakso bersama. Pastinya saya nggak bisa ngebayangin sebelumnya apa reaksi ade-ade SLB ini dalam kegiatan ini. Saya nggak menyangka ternyata mereka juga antusias, dan pastinya dengan cara mereka sendiri. Tapi saya dan teman-teman nggak buang-buang waktu untuk langsung berbaur dengan mereka. Ada yang malu-malu dan selalu menutup muka dengan tangan(hihi, ikut-ikutan ah…), ada yang teriak-teriak kencang banget untuk mendapatkan perhatian, ada juga yang hanya diam dengan pandangan menerawang, dan masih banyak lagi. Pokoknya seru banget dan beda dari yang lain(kok jadi kaya iklan ya…). Banyak kejadian-kejadian di luar dugaan dan kocak seperti ketika gosok gigi, suruh berkumur, eh malam diminum airnya. Ketika menghias roti, waduh malah topingnya tumpah kemana-mana. Ketika membuat bakso, adonan baksonya lengket dan lembek bagi anak-anak sehingga bentuk baksonya jadi nggak karuan.
yang gosok gigi 1 orang, yang ikut meringis berapa tuh?
Kayaknya sekian dulu buat posting kali ini. Maaf, kalau bahasanya nggak karuan. Terima kasih ya buat semua teman-teman FTP Care. Ayo….besok mau kemana lagi nih??. Ups, nggak asik dong kalau nggak ada dokumentasi. Ini nih, beberapa dari momen yang berhasil terabadikan.
wew, rotinya enak bangett...


Ayo de', saatnya bikin bakso...

kok coklatnya keras banget ya mba?

aduh mba ini, jadi berat nih mau jalan...


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tangan Tuhan atau Tangan Tuan? part I

CLIMB

Tangan Tuhan atau Tangan Tuan? part II