Pesantren Kilat
Bagi umat muslim, siapa yang tak kenal dengan istilah
pesantren kilat. Atau paling tidak pernah mendengar kata itu. Dalam masyarakat
jawa pesantren kilat sering disebut kilatan. Entah sejak kapan pastinya
pesantren kilat mulai ada di Indonesia, tapi yang pasti pesantren kilat yang
diadakan setiap Bulan Ramadhan ini banyak pengaruhnya bagi umat muslim. Seperti
pesantren pada umumnya, rangkaian kegiatan dalam pesantren kilat tidak jauh
dari tadarus Al-Qur’an, mengkaji kitab-kitab, serta pengajian. Hanya saja,
dalam pesantren kilat jadwal kegiatannnya dipadatkan.
Alhamdulillah, Ramadhan
kali ini saya diberi kesempatan untuk ikut pesantren kilat. Libur kuliah yang
cukup lama(2 Bulan) membuat saya sedikit jenuh. Padahal saya masih sempatkan
liburan 3 Minggu di Jogja sebelum sisanya saya habiskan di rumah. Alhasil, satu
bulan penuh saya puasa Ramadhan di rumah. Tak ada yang spesial di liburan ini
kecuali kebersamaan dengan keluarga tercinta. Hmmm, kok jadi kemana-mana ya ngomongnya…. Oke, akhirnya di
minggu-minggu kedua Ramadhan saya memutuskan untuk mengikuti kelas setelah
tarawih dan setelah shubuh. Meskipun sudah terlambat tapi tak apa lah. Setelah
tarawih adalah kajian Kitab ‘ushfuriah
yang berisi tentang kisah-kisah Nabi Muhammad SAW, sedangkan setelah shubuh
adalah kajian Kitab Tafsirul Ahlam
yang berisi tentang tafsir-tafsir mimpi. Mengikuti pesantren kilat ini seperti
nostalgia bagi saya, hehe. Saya kembali dihadapkan pada kitab kuning gundulan
dan berbaur dengan anak-anak pondok disitu. Istilah ngorek atau menulis arti setiap kata dalam kitab dengan tulisan pegon menjadi familiar lagi di telinga saya.
Sayangnya saya memang tidak lancar
dan bahkan lupa tata cara ngorek, maka jadilah saya terus-terusan
ketinggalan.hehe…. Selain ilmu yang didapat, banyak pembelajaran bagi saya
tentunya di kilatan ini. Metode tradisional yang diterapkan guru disini
meyakinkan saya tentang pentingnya menulis/ mencatat. Cara belajar yang
cepat(namanya juga pesantren kilat, hehe) tentu membuat saya dan murid lainnya
dituntut cepat dalam menangkap pelajaran. Cepat disini saya rasakan beda dengan
istilah cepat yang saya alami di perkuliahan. Tidak seperti di kelas-kelas
kuliah, di pesantren kilat ini tidak ada viewer, OHP ataupun sejenisnya. Bahkan
sekedar papan tulis pun tidak pernah guru memakainya. Oleh karena itu, hanya
kata-kata guru lah yang benar-benar harus kita pahami. Maka dari itu pula,
mencatat menjadi sesuatu yang sangat penting disini. Saya jadi teringat
perkataan salah satu imam dari empat madzhab yang kurang lebih berbunyi : Ikatlah atau ukirlah ilmu dengan
mencatatnya.
Sebagai pemungkas, saya ingin mengucapkan Selamat Berpuasa dan Menyambut Idul Fitri bagi umat Islam. Tak lupa pula Selamat Ulang Tahun Indonesiaku….67 tahun
Negeriku….Semangat Menuju Indonesia yang Lebih Baik….
I just brought Indonesia….. I
fight and work and sacrifice my self for this Indonesian people….. this
Fatherland of mine….. (Sukarno, Gordon Skene Sound selection)
Komentar
Posting Komentar